Sleman, Kabar Jogja - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta berinisiatif menghadirkan Fakultas Metalurgi Masa Depan yang disiapkan sebagai pusat riset dan pengembangan talenta urban mining. Hal ini sebagai upaya penanganan sampah elektronik (e-waste) Indonesia yang mencapai sekitar 2,1 juta ton dan terbesar di Asia Tenggara.
Aktivitas urban mining, yakni proses ekstraksi dan pemanfaatan kembali material berharga dari limbah elektronik dan kendaraan, dapat menjadi pilihan di tengah gencarnya program hilirisasi sekaligus besarnya komitmen pada pembangunan berkelanjutan.
“Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan urban mining mengingat produksi limbah elektronik kita sangat tinggi. Namun belum ada lembaga riset dan pendidikan juga institusi pengembangan sumber daya manusia yang menaruh perhatian besar pada urban mining,” kata Rektor UNU Jogja, Widya Priyahita Pudjibudojo, dilansir Jumat (25/4).
Bekerjasama dengan Green Eco Manufacture (GEM) Co.Ltd pendirian Fakultas Metalurgi merupakan salah satu perwujudan program hilirisasi nasional yang merupakan program prioritas Indonesia. Fakultas baru ini akan fokus pada bidang urban mining sebagai solusi tantangan lingkungan global.
Kesepakatan UNU Yogyakarta dan GEM di GEM International Conference Center, Jingmen, Tiongkok, 22 Januari 2025, lalu. Fakultas Metalurgi Masa Depan akan disiapkan sebagai pusat riset urban mining dan pengembangan talenta atau sumber daya manusia (SDM) unggulan yang sejalan dengan kebutuhan nasional dan tantangan dunia.
GEM Co. Ltd yang telah beroperasi di 13 negara, serta berkontribusi dalam mendaur ulang limbah elektronik sebanyak 790 ribu ton emisi karbon dunia dalam setahun mendukung penuh UNU Yogyakarta menjadi pionir urban mining. inisiatif ini diharapkan menjadi cetak biru untuk mendukung tujuan strategis Indonesia di bidang metalurgi dan urban mining.
"Peluncuran Fakultas Metalurgi Masa Depan UNU Jogja ditargetkan pada Juli 2026. Ke depan, Fakultas Metalurgi Masa Depan UNU Jogja diharapkan dapat menjadi pusat riset dan pengembangan talenta urban mining di kawasan Asia Pasifik," ucap Widya.
Assistant General Manager GEM Co, Ltd. sekaligus Project Leader untuk GEM Joint Laboratory di Indonesia, Xu Peng Yun menerangkan pendiri GEM, Prof Xu Kaihua, merupakan pakar Central South University (CSU) Tiongkok.
“Ia memiliki banyak paten di bidang energi dan material baru juga telah berkomitmen memberi beasiswa pada mahasiswa Indonesia yang mau belajar tentang pengembangan energi ramah lingkungan,” terangnya. (Set)