Bantul, Kabar Jogja – Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Bantul merilis capaian stok darah tahunan selama 2024 tidak mencapai target ideal yang sudah disesuaikan dengan jumlah jiwa. Selama 2024, hanya terkumpul 11.451 kantong darah, kurang 8.080 kantong darah dari target.
Secara tertulis, Biđang Administrasi dan Keuangan UDD PMI Bantul Lutfi Nurfajar menyatakan idealnya, jika berpatokan pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah stok darah yang ideal di suatu negara adalah 2 persen dari total penduduknya.
“Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) jumlah penduduk Bantul, mencapai 976,57 ribu jiwa pada 2024,” tulisnya Jumat (10/4).
Sehingga seharusnya jumlah stok darah ideal di Bantul hingga akhir 2024 adalah 19.531 kantong. Sedangkan data Unit Donor Darah PMI Bantul tahun 2024, terdapat stok darah sejumlah 11451 kantong.
Berkurangnya jumlah kantong darah yang bisa dikumpulkan PMI Bantul menurut Lutfi disebabkan dua faktor utama. Pertama, masih sedikitnya jumlah pendonor darah sukarela yang rutin mendonorkan darahnya.
“Kedua, aktivitas masyarakat Bantul yang pada umumnya bekerja di wilayah kota Yogyakarta, sehingga lebih banyak memilih mendonorkan darahnya di UDD PMI Kota Yogyakarta,” paparnya.
Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi stok darah di PMI Bantul adalah aktivitas masyarakat saat akhir tahun dan pada saat lebaran. Dimana walau sudah diantisipasi dengan persiapan stok yang lebih banyak, baik melalui kegiatan donor massal di luar dan di dalam PMI.
Tapi karena kebutuhan darah yang tetap sementara jumlah pendonor belum stabil pada saat kedua even tersebut, maka kejadian kurangnya stok darah pada saat akhir tahun dan pada saat lebaran setiap tahun pasti berulang.
“Kami memohon kepada seluruh pendonor darah untuk segera mendonorkan darahnya di PMI Bantul guna memenuhi kebutuhan darah pasien yang membutuhkan. Juga bagi penyelenggara donor darah massal dimohon menjadwalkan lagi penyelenggaraan serta berkenan menyebar luaskan lebih lanjut informasi tersebut," pintanya.
Lutfi menegaskan, darah merupakan komponen vital bagi tubuh manusia yang belum bisa diproduksi selain di tubuh manusia dan belum ada produk darah sintetis. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan darah bagi pasien yang membutuhkan darah harus diambil dari tubuh manusia yang lain dalam kondisi sehat dengan cara donor darah. (Tio)
