Gunungkidul, Kabar Jogja – Melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemkab Gunungkidul bakal mendaftarkan sebanyak 2.433 anak dari keluarga miskin ke program Sekolah Rakyat. Kementerian Sosial membuka pendaftaran Sekolah Rakyat hingga 30 April 2025 dan terbuka untuk siswa kelas 9 SMP atau MTs.
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Gunungkidul, Herjun Pengaribowo data 2.433 siswa ini didapatkan dari pendataan dan mengidentifikasi hasil inventarisasi 43.080 siswa miskin yang tercatat dalam sistem Dapodik dan data Kemensos.
“Ini kesempatan emas. Kita ingin memastikan tidak ada siswa miskin yang kehilangan akses pendidikan karena keterbatasan ekonomi,” katanya, Sabtu (26/4).
Menurutnya Sekolah Rakyat ini bukan sekadar bentuk bantuan, tetapi menjadi jembatan penting bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Sekolah Rakyat juga menjadi salah satu solusi strategis dalam memutus rantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan.
Dalam proses pendaftaran nanti, Sumber Daya Manusia (SDM) pendamping PKH akan secara aktif mendampingi siswa-siswi sampai proses seleksi selesai.
“Kami turun menggandeng Dinas Sosial akan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk mensosialisasikan program ini melalui berbagai kanal guna memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat. Informasi juga akan disebarluaskan melalui Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), videotron, dan media sosial,” paparnya.
Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunungkidul turut mengambil peran dengan menyasar siswa SMA dan SMK yang sempat mengalami putus sekolah untuk ikut serta dalam program ini.
Herjun menegaskan waktu pendaftaran yang tinggal beberapa hari lagi, Ia mengimbau para orang tua dan wali siswa segera berkoordinasi dengan sekolah atau pendamping PKH terdekat agar dapat mengikuti proses seleksi secara optimal.
Disampaikan pula, Kantor Kementerian Agama Gunungkidul juga menggelar pertemuan dengan seluruh kepala sekolah MTs se-kabupaten pada Jumat (25/4) kemarin untuk mensosialisasi.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sekolah Rakyat jenjang SMA akan berlokasi di dua tempat. Lokasi pertama berada di Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, dengan kuota sebanyak 100 siswa.
Sementara lokasi kedua berada di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani, Kalasan, Sleman, yang menyediakan 50 kuota siswa. (Tio)
