Yogyakarta, Kabar Jogja – Pemerintah Kota Yogyakarta tengah mempersiapkan program padat karya dengan menyasar pembersihan sungai dari sampah. Program padat karya digulirkan untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Walikota Hasto Wardoyo menyatakan pihaknya dalam menyelesaikan persoalan sampah masih memiliki pekerjaan berat yaitu dengan masih hadirnya sampah-sampah liar yang dibuang di sepanjang aliran sungai yang ada di Kota Yogyakarta.
"Arahan saya lebih ke padat karya. Supaya anggaran yang ada, bisa dinikmati masyarakat banyak dan kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih," kata Hasto, dilansir Selasa (22/4).
Kedepannya program ini akan dikoordinir Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta. Sementara ini dalam hitung-hitungan penganggaran untuk satu titik dibutuhkan biaya sebesar Rp50 juta. Dengan kalkulasi sasaran 14 titik, kebutuhan dana yang dibutuhkan sebesar Rp700 juta.
Sedangkan untuk kesiapan lokasi dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta.
Dalam program kerjanya, Hasto menegaskan babak pertama penanganan sampah, Pemkot Yogyakarta mengosongkan sampah di depo dan mulai mengelola sampah real time yang diproduksi hari itu.
“Tahap berikutnya di atas 100 hari kerja, Pemkot Yogyakarta akan melakukan kegiatan yang sifatnya mengubah perilaku masyarakat dengan mengurangi sampah yang dibawa ke depo,” jelasnya.
Selain melibatkan seluruh masyarakat, Pemkot Yogyakarta juga akan bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi agar mahasiswa secara berkelanjutan dengan tema kebersihan lingkungan, sampah dan kesehatan lingkungan.
Harapan kami terjadi perubahan perilaku dan jumlah sampah menurun karena banyak dipilih," terangnya.
Sekda Pemkot Yogyakarta Aman Yuriadijaya menyebut Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Yogyakarta sudah melakukan konsolidasi terkait pergeseran anggaran.
"Jadi kita akan mengkonstruksikan padat karya berbasis kewilayahan yang akan dimanfaatkan utk kebersihan menyangkut trotoar dan sungai sesuai perintah walikota," papar Aman.
Dia menambahkan, setelah pengelolaan sampah di hilir sudah terkendali, akan ada gerakan pengurangan sampah dari hulu. Saat ini di Kota Yogyakarta ada 689 bank sampah berbasis RW. (Set)
