Bantul, Kabar Jogja – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan program pelebaran Jalan Bantul tetap akan dilanjutkan di tengah efisiensi anggaran. Pemerintah pusat memutuskan membantu pembangunan dalam tiga termin pada 2025, 2026 dan 2027.
“Pembangunan infrastruktur khususnya pelebaran Jalan Bantul tetap berlanjut meski ada efisiensi anggaran. Proyek ini telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan saat pertemuan dengan Wamenkeu Anggito Abimanyu beberapa waktu lalu,” kata Halim, Selasa (8/4).
Proyek pelebaran Jalan Bantul sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu dengan yang dimulai dari Pasar Bantul sampai tugu batas kota Bantul. Tahun ini, lewat anggaran sebesar Rp17 miliar, proyek tersebut akan berlanjut dari tugu batas kota sampai pertigaan Cepit.
Kemudian tahun depan, pelebaran mulai pertigaan Cepit sampai perempatan Kasongan. Kemudian di 2027, pembangunan dilanjutkan kembali dari Kasongan sampai perempatan Dongkelan.
"Itu nanti seragam, dari Palbapang sampai Dongkelan diperlebar ada pedestrian dan kita beri separator dengan pohon tabebuya di tengahnya. Jadi masuk Bantul itu biar Kotanya keliatan romantis," lanjut Bupati Halim.
Sedangkan untuk pemindahan kabel bawah tanah, tiang listrik dan saluran air PDAM di jalur tersebut akan dibebankan pada masing-masing pihak. Kepastian turunnya anggaran, ditengah efisiensi, dari pemerintah pusat itu karena upaya Pemkab.
"Aslinya sudah defisiensi, lalu kita lobi sampai ke Kementerian PU (Pekerjaan Umum), kita mohon betul jangan dihapus, akhirnya dihidupkan lagi. Karena pembangunan infrastruktur ini kita masih mengandalkan pemerintah pusat di samping APBD," ucapnya.
Pelebaran juga menyasar simpang Gose sampai perempatan Palbapang dengan menggunakan APBD murni pada 2026. (Tio)
