Bantul, Kabar Jogja – Polres Bantul merilis gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat hingga kejahatan konvensional selama berlangsungnya Operasi Ketupat 2025 mengalami kenaikan 35,29 persen. Polres Bantul terus melakukan monitoring dan patroli rutin di wilayah yang masih ramai.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan angka kenaikan ini didapatkan dari analisa dan evaluasi angka kriminalitas selama Operasi Ketupat 2024 dan Operasi Ketupat 2025.
"Selama kurun waktu 17 hari berlangsungnya operasi Ketupat Progo, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sebanyak 23 kasus, naik 35,29 persen dibanding pelaksanaan operasi ketupat di tahun lalu sebanyak 17 kasus," kata Jeffry, Kamis (10/4).
Jeffry merinci, dari 23 kasus yang terjadi dalam kurun waktu operasi ketupat 2025, didominasi tindak pidana curat sebanyak 5 kasus, diikuti penggelapan dan penganiayaan masing-masing 4 kasus.
Data kasus kecelakaan lalu lintas, lanjut Jeffry, mengalami kenaikan 7 kasus atau 10 persen yakni pada 2024 sebanyak 70 kasus dan 2025 sebanyak 77 kasus.
“Polisi melakukan tindakan berupa tilang sebanyak 2 kali dan memberikan 640 teguran kepada pelanggar lalu lintas,” ungkapnya.
Pada pelaksanaan operasi ketupat 2025, jumlah kasus laka laut yang terjadi sebanyak 4 kasus, dibanding tahun 2024 yang nihil kejadian. Dari 4 kejadian, sebanyak 5 korban berhasil selamat, sementara 1 korban lainnya belum ditemukan.
Sementara itu, dari data yang ada, pengunjung tempat wisata mengalami penurunan 29.676 atau 17 persen. Sebelumnya pada 2024 sebanyak 204.247 pengunjung, sementara pada 2025 hanya 174.571 pengunjung.
Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak atas dukungan, kerja sama, serta peran aktifnya dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
“Meski Operasi Ketupat Progo 2025 telah resmi berakhir, Polres Bantul tetap akan melakukan monitoring dan patroli rutin di wilayah yang masih ramai dikunjungi masyarakat seperti pusat perbelanjaan dan tempat wisata,” tegasnya.
Kapolres menegaskan Polri akan terus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman, termasuk mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas pasca Lebaran. (Tio)