-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Jogja Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Membedah Penerapan ‘Ekonomi Pancasila’ di Perusahaan Gobel

    26/02/25, 09:09 WIB Last Updated 2025-02-26T02:09:57Z

    Sleman, Kabar Jogja – Melalui penerapan ideologi Pancasila dalam menjalankan perusahaan dan sistem ekonominya, Thayeb Mohammad Gobel dinilai menumbuhkan jiwa nasionalisme bagi karyawan serta keluarganya.


    Berpuluh-puluh tahun perusahaan Gobel menanamkan bibit nasionalisme melalui pengamalan Pancasila yang digaungkan oleh lisan, tindakan, dan wawasan kognitif.


    Kesimpulan inilah yang ditarik Nasihin Masha, penulis buku ‘Praksis Pancasila; Pengalaman Ideologi di Perusahaan Gobel’, yang pada Selasa (25/2) dibedah dan menjadi bahan diskusi yang berlangsung di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada.


    Nasihin mengutarakan melalui buku ini dirinya ingin menampilkan ke publik langkah nyata Thayeb yang merupakan ayah Rahmat Gobel dalam memahami, mengilhami, hingga menerjemahkan Pancasila ke dalam prinsip-prinsip operasional perusahaan besutannya.


    Thayeb kemudian berhasil merintis  apa yang disebut ‘Manajemen Pancasilais’ di PT Panasonic Manufacturing Indonesia yang didirikan periode 1970-an. Dipaparkan, praktik usaha yang dijalankannya berkontribusi terhadap realisasi Pancasila dari sisi pembangunan nasional.


    “Melalui perusahaannya pula, Thayeb menjadikan Pancasila hadir untuk mendorong transformasi di dalam masyarakat ke arah yang lebih baik,’ paparnya.


    Tidak sekedar menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kelima sila Pancasila. Thayeb dianggap berhasil mendorong para pekerjanya memiliki prinsip kerja keras, berjiwa juang, kebangsaan, dan toleransi seturut Bhineka Tunggal Ika.


    Nilai-nilai ini yang kemudian menurut Nasihin diaplikasikan dalam perusahaan rintisannya. Asas Pancasila beserta teladan kehidupan pohon pisang sebagai pedoman utama kepemimpinan dan tata laksana perusahaannya dengan membentuk Mukadimah Falsafah Dasar.


    Jiwa nasionalisme Thayeb tidak lantas luntur di tengah kegigihannya dalam mengembangkan perusahaan. Visi Thayeb bagi Nasihin dalam membangun industri radio transistor tidak hanya didasarkan pada motivasi berbisnis semata, tetapi juga pada misi pembangunan bangsa.


    Oleh karenanya, Thayeb selalu mencari cara untuk turut mendukung Negara dengan kapasitasnya sebagai pengusaha. Contohnya, Thayeb pernah melibatkan dirinya dan seluruh karyawannya dalam pelatihan militer.


    “Sebagai pribadi yang nasionalis dan religius, Thayeb memahami idealisme dalam Pancasila sekaligus mempraktikan Pancasila dalam amal perbuatan. Di tangan Thayeb, Pancasila telah berwujud menjadi ideologi praksis,” paparnya.


    Sementara Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis UGM, Dumairy menyebut apa yang dilakukan dilakukan Thayeb melalui perusahaannya bentuk nyata dari ‘Ekonomi Pancasila’.


    “Ini adalah sebuah sistem pelaksanaan ekonomi yang bersendikan nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial,” tuturnya.


    Berdasarkan contoh nyata ini, Dumairy menegaskan seharusnya sistem perekonomian Indonesia bukan sekedar merakyat melainkan Pancasilais. Dimana tidak hanya bersendikan pada penerapan nilai sila ke-4 Pancasila, kerakyatan namun harus mampu mengampu semua nilai-nilai kelima sila. (Tio)


    Baca juga: 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Sport

    +

    Milenial

    +
    close