Bantul, Kabar Jogja – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul resmi memulai proyek padat karya 2025 di 195 titik yang tersebar di 75 desa. Ditengah efisiensi anggaran, pelaksanaan proyek padat karya yang sepenuhnya melibatkan masyarakat diharapkan memberikan banyak manfaat.
Batal dicanangkan serentak oleh Bupati Abdul Halim Muslih, program padat karya sudah dimulai sejak 18 Februari dan akan berlangsung selama 21 hari hingga 13 Maret.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati menjelaskan tahun ini perbedaan paling mencolok dari pelaksanaan padat karya adalah jumlahnya yang berkurang sangat drastis.
“Salah satu faktornya karena efisiensi anggaran. Jika tahun lalu kita menggelar padat karya di 615 titik. Sekarang hanya bisa 195 titik saja yang terdiri dari pengecoran jalan kampung, talud, dan saluran irigasi,” ujarnya Rabu (19/2).
Menurutnya, karena anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) provinsi tahun tidak turun, sehingga kemungkinan program padat karya hanya dilakukan satu kali tahun ini. Sebelumnya program padat karya dilaksanakan dua kali dalam setahun, melalui APBD Bantul dan BKK provinsi.
Rumiyati memperkirakan ada kemungkinan pelaksanaan dua kali dalam setahun program padat karya akan dimulai lagi tahun depan.
“Secara keseluruhan penyaluran material di 195 titik sudah 90 persen. Ada beberapa titik yang belum, namun kita akan penuhi minggu ini,” ujarnya.
Ia sangat berharap, kelompok atau wilayah yang menerima program padat karya ini patut berbangga karena terpilih dari ribuan proposal pengajuan yang masuk sejak tahun lalu.
Pihaknya sangat berharap masyarakat sekitar yang menjadi pekerjanya mengerjakan proyek sesuai dengan spesifikasi bangunan dan memenuhi persyaratan yang sudah diberikan dalam bimbingan teknis.
“Dikerjakan oleh masyarakat sendiri, kita berharap hasil proyek disesuaikan spesifikasi atau setidaknya di atasnya sedikit karena ini juga nantinya digunakan masyarakat,” tegasnya.
Ketua kelompok program di RT 05-06 Dusun Karangsemut, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Sofyan menyatakan pihaknya akan meningkatkan volume maupun mutu cor-coran jalan utama di kampungnya.
“Jika sesuai spesifikasi, kami mendapatkan bantuan pengecoran sepanjang 157 meter dan lebar 3 meter. Namun karena kondisi medan, nantinya panjang dan lebar akan kami tambah sehingga volume akan berubah,” ucapnya.
Menurutnya penambahan material untuk memenuhi bertambahnya volume tidak menjadi masalah karena akan menggunakan uang kas dan sudah disetujui warga. (Tio)