Bantul, Kabar Jogja - Berniat merekam suara bus wisata 'telolet', bocah asal Desa Srihardono, Pundong, Bantul malah diketemukan di pos polisi Jombor, Magelang. Dia mengaku memenuhi ajakan dibonceng orang asing tak dikenal.
Kasih Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana menjelaskan kejadian ini terjadi pada Minggu (23/2) dengan tempat kejadian di Jalan Parangtritis, Dusun Sawahan, Desa Srihardono.
"Korban atas nama I (13). Saat itu dia bersama dua rekannya bermaksud merekam telolet dari bus yang lewat. Saat itu sekitar pukul 09.00 WIB," kata Jeffry.
Tidak berapa lama, kemudian datang satu pria mengendarai motor Vario hitam yang kemudian menawari Irsyad mengejar bus agar bisa merekam suara telolet lebih lama dan banyak.
Tertarik dengan ajakan dan tawaran, maki tidak kenal orangnya. I kemudian membonceng pria asing tersebut dan mereka berdua mengarah ke arah selatan, Pantai Parangtritis.
"Sedang kedua temannya, R dan T menunggu. Namun saat ditunggu hingga pukul 14.30 WIB, korban belum juga kembali," lanjutnya.
Merasa temannya dalam bahaya, kedua rekan korban ini kemudian melaporkan kejadian ini pada orang tua yang bersangkutan.
Ketua RT tempat tinggal korban, Andri Wiratno kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pundong. Jajaran kemudian menginformasikan peristiwa ini ke seluruh anggota.
Polsek Pundong kemudian mendapatkan informasi, korban I ini berada di pos polisi Jombor, Sleman.
"Soal siapa pelaku dan kenapa ada di Jombor, korban masih trauma sehingga belum mau cerita. Kami akan menindaklanjuti saat nanti korban merasa lebih baik," kata Jeffry.
Dari kejadian ini, korban mengaku handphone miliknya dirampas pemboncengnya.
Polisi saa ini memasukkan kasus ini sebagai upaya penculikan anak dan perampasan handphone oleh orang tak dikenal. (Set)
Baca juga: