-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Gus Ipul Inginkan Pendamping Sosial Terapkan Pendekatan Berbeda

    18/01/25, 09:10 WIB Last Updated 2025-01-18T02:10:52Z

    Bantul, Kabar Jogja – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berharap para pendamping kesejahteraan sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melakukan pendekatan berbeda dalam mengarahkan bantuan tepat sasaran oleh penerima manfaat. Jumat (17/1) sore, Mensos bertemu dengan ratusan pendamping kesejahteraan sosial di Bantul.


    Kementerian Sosial telah membagi 12 kluster siapa saja yang perlu mendapatkan bantuan sosial (Bansos) dari negara. Kluster ini dinamakan 12 Pemerlu Atensi Sosial atau 12 PAS.


    Masyarakat yang masuk ke dalam 12 PAS terdiri dari anak-anak rentan, difabel, lansia telantar, berpendapatan rendah, korban bencana, mereka yang membutuhkan afirmasi khusus, warga binaan, korban kekerasan, korban NAPZA dan HIV/AIDS, masyarakat yang bermasalah sosial, perempuan rentan dan fakir miskin.


    "Pendamping pada dasarnya melayani 12 PAS ini, membantu, mendukung dan melakukan hal-hal yang diperlukan agar 12 PAS ini menjadi orang atau pihak yang diberdayakan," kata Gus Ipul


    Keberagaman kondisi ini tentunya memerlukan penanganan yang berbeda dari pihak terkait, termasuk pilar yang sering bersinggungan langsung dengan para penerima manfaat tersebut. Bahkan dengan fakta bahwa tingkat kemiskinan di kota yang ternyata lebih besar di perkotaan dibandingkan desa.


    “Diperlukan mekanisme, pendekatan dan bantuan berbeda-beda sesuai kebutuhan penerima manfaat. Ada pemberdayaan komunitas, ada pemberdayaan keluarga, ada yang individu. Ini tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi langsung pendamping,” paparnya.


    Dalam membantu masyarakat, Gus Ipul juga menjelaskan bahwa para pilar sosial yang terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian dan Pendamping Rehsos harus bekerja secara terukur.


    Menurut Gus Ipul, ada empat indikator terukur yang harus diterapkan oleh para pendamping. Indikator tersebut terdiri dari output, outcome, benefit dan dampaknya terhadap penerima manfaat. Indikator tersebut akan bisa dipenuhi dengan perencanaan yang baik kepada para pendamping.


    "Saya minta para pendamping bisa mengukur dengan baik keempat hal ini," pungkas Gus Ipul. (Set)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close