Bantul, Kabar Jogja – Usai ditetapkan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia 2024, Desa Wukirsari, Imogiri yang dikenal sebagai sentra batik tulis dan wayang kulit setiap harinya dikunjungi hampir seribuan orang wisatawan.
Kementerian Pariwisata terus mendorong Wukirsari untuk menjadi percontohan destinasi yang berhasil mengintegrasikan prinsip keberlanjutan pada aspek pengelolaan destinasi wisata, sosial ekonomi, budaya, dan lingkungan.
Jumlah kunjungan ini disampaikan Sekretaris Kelompok Wisata Desa Wisata Wukirsari, Ahmad Bahtiar saat menerima kunjungan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, Kamis (23/1).
“Setelah ditetapkan oleh Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai satu dari 55 desa terbaik dunia tahun lalu. Saat ini tercatat hampir seribuan pengunjung yang berwisata ke Wukirsari setiap harinya,” kata Ahmad.
Dampak kehadiran seribuan pengunjung, maka ekonomi berbasis rakyat di Wukirsari disebut Ahmad mulai meningkat. Kehadiran wisatawan ini mampu memberdayakan delapan ribu warga Wukirsari melalui berbagai kegiatan ekonomi seperti pendampingan membatik, keliling desa, maupun sisi konsumsi.
“Sebagai upaya mempertahankan predikat desa wisata kelas dunia, kami telah menambah jumlah pemandu wisata dari berbagai bahasa. Kami juga terus meningkatkan kualitas kepada wisatawan yang datang,” ujarnya.
Menjadi sentra batik tulis yang sudah berkembang sejak 1600-an, Wukirsari menurut Menpar juga dianugerahi kondisi alam yang menakjubkan karena dikelilingi kontur perbukitan dan hamparan sawah, serta keberadaan hutan lindung.
Ia berharap, Desa Wukirsari bisa menjadi contoh dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan pada aspek pengelolaan destinasi wisata, sosial ekonomi, budaya, dan lingkungan.
"Kedepan Desa Wukirsari dapat terus berinovasi tanpa melupakan akar tradisinya terutama dalam perspektif pariwisata yang berkelanjutan. Mari kita turut menciptakan produk dan jasa pariwisata yang tidak hanya memiliki daya saing global tapi juga wadah lingkungan dan berbasis pada pemberdayaan komunitas," ujar Menpar Widiyanti. (Set)