-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Belum Dapat MBG, Pemerintah Tak Larang Siswa Bawa Bekal Sendiri

    18/01/25, 09:14 WIB Last Updated 2025-01-18T02:14:06Z

    Sleman, Kabar Jogja - Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan pemerintah tidak akan melarang daerah yang mewajibkan siswanya membawa bekal makan siang sendiri. Namun sudah menjadi kewajiban negara memberikan pelayanan.


    Usai meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Sinduadi Timur, Kecamatan Mlati, Sleman, Jumat (17/1). Hasan mengatakan pemerintah akan mengevaluasi menyeluruh program pelaksanaan MBG, khususnya dari sisi SOP kebersihan dan higienitas.


    “Memasuki gelombang kedua, antusias pelajar dalam menerima menu MBG terus meningkat. Ini hasil dari beberapa kunjungan yang kita lakukan di berbagai tempat pelaksanaan MBG,” kata Hasan, dilansir Sabtu (18/1).


    Di SDN Sinduadi Timur, Hasan menyatakan terlihat siswa antusias melahap berbagai menu yang disajikan seperti ayam, tahu goreng tepung, sayur dan susu. Terlebih sayur yang disajikan habis, dinilai menjadi edukasi bagi anak-anak untuk terbiasa makan sehat.


    “Di Sleman pelaksanaan MBG pada 13 Januari kemarin,  berjalan sangat baik karena belajar dan memperbaiki apa-apa yang kurang di gelombang pertama,” tegasnya.


    Mengenai pelaksanaan MBG di Yogyakarta yang terkesan terlambat, tercatat baru Sleman yang menggelar perdana. Hasan menyatakan hal itu tergantung kesiapan daerah. 


    “Makanya saya bilang, setiap minggu, titik-titik dapur itu akan bertambah, mungkin gelombang kedua ada di Sleman, nanti gelombang ketiga ada dimana. Begitu ada titik yang siap dan diverifikasi sama Badan Gizi Nasional (BGN) begitu mereka siap, mereka jalan,” katanya.


    Pemerintah mempersilahkan daerah mengambil kebijakan mewajibkan siswanya membawa bekal untuk makan siang di luar MBG. Namun yang pasti sudah menjadi kewajiban negara menyediakan makan bergizi gratis.


    “Kalau ada yang mau, daerah atau sekolah, menyediakan sendiri itu silahkan nggak boleh ada larangan. Ini kan hak masyarakat, tetapi bagi negara itu adalah kewajiban untuk memberikan pelayanan makan bergizi gratis,” paparnya.


    Kebijakan Kota Yogyakarta yang meminta siswanya membawa bekal sendiri untuk dimakan, Hasan menegaskan dirinya tidak menyampaikan hal itu untuk dicontoh. Tapi kalau ada yang berinovasi seperti terserah masing-masing.


    Berkaca pada kasus keracunan 40 siswa di Karanganyar usai menyantap menu MBG. Hasan menegaskan hal ini akan menjadi evaluasi untuk terus memperkuat SOP BGN dan sampel makanan tengah diperiksa Dinas Kesehatan setempat..


    "Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. BGN akan mengevaluasi agar tingkat kebersihan dan higienis lebih ditingkatkan. Yang penting anak-anak aman," tuturnya.


    Program MBG di Sleman seminggu ini telah menyasar 15 sekolah yang tersebar di Kecamatan Mlati, Depok dan Condong Catur dengan sasaran 2.998 siswa. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close