Sleman, Kabar Jogja – Polda Daerah Istimewa Yogyakarta resmi meluncurkan Operasi Lilin Progo 2024 untuk pengamanan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mulai Sabtu (21/12) sampai 1 Januari 2025. Melibatkan 1.858 personel, pengamanan Nataru dibantu pemanfaatan Artificial Intelligence (AI).
Jumat (20/12) pagi, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan memeriksa kesiapan personel usai ‘Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2024’ di halaman Mapolda.
“Operasi Lilin Progo 2024 fokus bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama libur Nataru. Kami berharap seluruh personel memahami potensi kerawanan yang mungkin terjadi,” kata Kapolda.
Dalam pembagian personel, Polda DIY menurunkan 322 personel, Polresta Yogyakarta (319), Polresta Sleman (319), Bantul, 306), Kulon Progo (291), dan Gunungkidul (291). Seluruh personel akan ditempatkan di berbagai titik yang dinilai rawan kemacetan, keamanan dan bencana alam.
Polda DIY juga telah mendirikan sebanyak 20 pos pemantau di berbagai pusat keramaian seperti Tugu Yogyakarta, Jalan Malioboro, Titik Nol dan banyak titik lainnya. Selama libur Nataru tahun ini, diperkirakan 9,4 wisatawan akan melintas di wilayah Yogyakarta sejak 21-31 Desember.
Pengamanan juga menerapkan sistem kota cerdas yang berbasis teknologi AI dan terintegrasi dengan 374 CCTV di berbagai titik. Sistem tersebut berfungsi sebagai pusat data keamanan dan keselamatan lalu lintas, termasuk analisis arus kendaraan, media analisis, deteksi objek counting dan tracking, serta pemetaan digital kegiatan Nataru.
“Integrasi teknologi ini mendukung kinerja kepolisian dalam menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Yogyakarta. Melalui teknologi ini, pengawasan lalu lintas dan keamanan dapat berjalan lebih efektif,” jelasnya.
Membacakan amanat Kapolri, Irjen Suwondo menyebut Kementerian Perhubungan menyatakan ada potensi pergerakan masyarakat yang diperkirakan mencapai 110,67 juta orang, meningkat sebesar 2,83 persen atau 3,04 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Jajaran Polri diminta mewaspadai berbagai potensi kerawanan baik pada jalur penyeberangan, jalur tol dan arteri, serta kepadatan penumpang pada transportasi umum hingga kepadatan pengunjung di lokasi wisata.
Kapolri menyatakan apabila pengamanan Nataru berhasil, akan mampu memberikan multiplier effect terhadap perputaran ekonomi nasional yang diprediksi menembus angka Rp150 Triliun. (Set)