Yogyakarta, Kabar Jogja – Direktur Badan Otoritas Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin menyebut seluruh destinasi wisata yang tercakup dari Borobudur-Yogyakarta, Solo-Sangiran, dan Semarang-Karimunjawa dinilai siap dengan rencana kenaikan pajak 12 persen tahun depan.
Dalam paparannya di jumpa pers akhir tahun, Agustin menyatakan berbagai destinasi yang ada di wilayah otoritatif Borobudur telah lama dibangun dan sudah berkelas internasional.
“Saya kira semua pelaku industri pariwisata di Yogyakarta sudah siap menyambut kenaikan pajak 12 persen. Sebab destinasi kita sudah dibangun lama dan kesemuanya berkelas internasional,” katanya dalam rilis Selasa (24/12).
Namun menurutnya yang selama ini menjadi kendala, meskipun sudah berkelas destinasi internasional. Namun akses menuju kesana sangat kurang baik dan lebih mahal dibandingkan harga tiket ke luar negeri.
Dirinya menceritakan, bagaimana penumpang dari penerbangan Qatar-Medan harus membayar lebih mahal menuju ke Yogyakarta dibandingkan menuju Malaysia. Harga tiket transportasi menuju berbagai destinasi unggulan dinilai tidak produktif.
Selama 2024, BOB berhasil merealisasikan berbagai program strategis yang selaras dengan target nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
“Kami bangga dengan berbagai capaian yang telah diraih pada 2024. Ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat posisi Borobudur sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan dan kreatif,” ujar Agustin.
Salah satu pencapaian utama BOB adalah pembangunan fisik pada elemen 3A di Zona Otoritatif Borobudur, dimulai dengan penyiapan lahan di area H1-H11 yang siap ditawarkan kepada investor untuk bisa dibangun pada 2025.
Dalam mendukung pariwisata olahraga, BOB sukses menggelar event Biosferun di Desa Pagerharjo, Kulon Progo, pada 13 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti lebih dari 1.000 peserta dan berhasil mempromosikan Perbukitan Menoreh sebagai destinasi sport tourism dalam kawasan Cagar Biosfer.
BOB juga aktif mendampingi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif melalui program Digitalisasi Pemasaran Produk Parekraf di Desa Bugisan, Prambanan, dan Inkubasi Bisnis Berbasis Kompetensi di Semarang bekerja sama dengan Muhammadiyah Center of Business Incubator.
BOB mendukung Gerakan Wisata Bersih melalui implementasi manajemen sampah sirkular, pelatihan homestay, hospitality, dan hygiene, serta pembangunan waste station di destinasi wisata. BOB juga akan melaksanakan event nasional dan internasional berupa festival berskala besar yang dirancang untuk meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Pariwisata Borobudur.
Tahun depan, BOB menjadikan kawasan Malioboro dan kawasan pantai Parangtritis sebagai proyek percontohan untuk destinasi bersih. Dimana salah satunya, selain penyediaan toilet juga mencangkup keberhasilan pengelolaan sampah. (Tio)