Bantul, Kabar Jogja - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk kerajinan Bantul senilai Rp1,2 miliar ke pasar Amerika, Eropa dan Timur Tengah, Senin (25/11).
Komoditas yang dilepas ekspor adalah produk PT Out of Asia yang beroperasi di Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Bantul.
“Pola kemitraan dan berkolaborasi dengan UMKM yang dilakukan PT Out Of Asia untuk memenuhi ekspor ini sejalan dengan konsep Kemendag dalam menaikan kelas UMKM,” katanya.
Menurutnya Kemendag tengah mengulirkan program naik kelas UMKM melalui tiga langkah. Pertama, memperkuat dan memperluas pasar dalam negeri dengan membanjiri produk berkualitas agar tidak kalah dengan barang import.
Kedua, memperluas pasar ekspor dengan memperbanyak perjanjian perdagangan dengan banyak negara. Saat ini Indonesia memiliki kantor perwakilan perdagangan di 40 negara.
Ketiga adalah memberikan pelatihan mengenai tata cara ekspor dan mengkurasi produk UMKM agar sesuai kriteria kualitas ekspor.
"Dari total 60-an juta UMKM yang terdata, baru 3,47 persen saja yang memenuhi rasio berkelanjutan ekspor. Rata-rata UMKM didirikan bersifat memenuhi kebutuhan hidup atau survival, mereka kemudian mati dan hidup lagi," kata Budi.
Dengan kehadiran pasar ekspor baru, diharapkan tidak hanya perusahaan besar-besar saja bermain namun pelaku UMKM bisa mencicipi kue ekspor.
Presiden Direktur Pt Out Of Asia, Handaka Santosa menyebut produk yang diekspornya bukan hanya kerajinan saja. Namun juga symbol, semangat dan kreativitas perajin lokal.
“Kami berkolaborasi dengan komunitas pengrajin lokal di berbagai daerah. Kami juga memberikan pelatihan, dukungan teknologi, dan pendampingan bisnis untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pasar modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional,” tutupnya.
Selain menjadi langkah penting dalam memperluas pasar ekspor, kegiatan ini juga menunjukkan dampak nyata dari pemberdayaan pengrajin lokal terhadap perekonomian masyarakat.
Handaka mengaku bangga melihat produk kerajinan Indonesia semakin dihargai di luar negeri.
Upaya seperti ini tidak hanya memberikan penghasilan kepada pengrajin, tetapi juga menjaga warisan budaya tetap hidup. (Tio)