Bantul, Kabar Jogja - Hari terakhir tahapan kampanye Pilkada Serentak 2024 Bantul, pasangan nomor urut satu Untoro Hariadi – Wahyudi Anggoro Hadi menyatakan berbagai program untuk mengentaskan rakyat dari kemiskinan akan terus berlanjut. Pasangan ini akan fokus menularkan program ‘Rakyat Membantu Rakyat’.
Berkampanye di Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan pada Sabtu (23/11), Untoro-Wahyudi meresmikan kandang peternakan kambing kedua yang berhasil diwujudkan bersama anggota masyarakat pendukungnya.
Program kandang kambing ‘Rakyat Membantu Rakyat’, merupakan semangat yang diusung pasangan Hariadi-Wahyudi untuk mensejahterakan rakyat Bantul. Sebelumnya, kandang kambing dengan konsep serupa juga dihadirkan di Desa Palbapang, Kecamatan Bantul dua pekan lalu.
“Program ternak ‘Rakyat Membantu Rakyat’ adalah konsep peternakan yang modalnya diperoleh dari rakyat, dipergunakan rakyat dan hasilnya untuk rakyat,” kata Untoro saat peresmian kandang kambing di Kecamatan Piyungan, Sabtu (23/11/2024).
Dipaparkannya, ini merupakan program berkelanjutan yang akan terus dimasifkan ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan daging. Bersama timnya, dirinya menargetkan setahun kedepan akan tumbuh 600 kandang baru.
Untoro menegaskan, tidak tergarapnya peluang ekonomi yang begitu besar oleh pemerintah di Bantul sekarang dinilai merupakan bentuk ketidakpedulian pada kesejahteraan rakyat.
“Ini adalah program yang akan terus berlanjut dan berkesinambungan. Ini merupakan program yang dilahirkan dari rakyat. Kami ini hanya memandu saja, dan jika bisa mandiri kami akan serahkan ke rakyat,” tegas Untoro.
Secara teknis, Wahyudi mengungkapkan program ternak kambing ini merupakan satu program prioritas dalam gerakan ‘Satu Desa Satu Entrepreneur’ yang akan diterapkan di Bantul.
“Bersama pendukung kita mendirikan koperasi dan berhasil mengumpulkan modal dari iuran sepuluh ribu anggota. Kita mengkonsolidasikan kekuatan ekonomi tersebut dengan menginvestasikan ke masyarakat desa lewat peternakan, dan kita bagi hasil dalam penjualan,” terangnya.
‘Satu Desa Satu Entrepreneur’ yang digagas pasangan ini adalah upaya mendorong kehadiran satu pusat ekonomi di pedesaan yang mampu memberi kesempatan kerja bagi kelompok rentan, difabel, pemuda putus sekolah dan perempuan kepala rumah tangga.
“Kita berharap ini akan menjadi lapangan kerja bagi generasi muda dalam berwirausaha. Program ini kami anggap sebagai jawaban atas stagnasi ekonomi dan harapan anak-anak muda akan masa depan,” terang Wahyudi.
Peningkatan ekonomi dengan peternakan ini dipilih Untoro-Wahyudi melihat tingginya kebutuhan daging untuk industri kuliner. Dimana setiap harinya 90 persen didatangkan dari luar Bantul.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo menyebut kebutuhan harian 200 warung kuliner olahan daging kambing atau domba membutuhkan 700-800 ekor per hari.
“Saat ini populasi kambing maupun domba di Bantul mencapai 70 ribu ekor. Namun angka ini belum mampu mencukupi kebutuhan industri kuliner daging. Berbagai program yang kita geber sejak 2017 seperti kawin suntik gratis belum signifikan hasilnya,” kata Joko.
Upaya meningkatkan produksi ternak untuk kuliner, Joko menyatakan Bantul membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor. Mereka diarahkan beternak di kawasan perbukitan yang tersebar di Kecamatan Dlingo, Imogiri, Piyungan, Pundong, dan Pajangan. (Tio)