Bantul, Kabar Jogja – Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta menyatakan pihaknya selama kurun Januari-Juli ini atau semester pertama 2024 mencatat terjadi 1.115 kecelakaan dengan korban 1.465 pengendara. Dibandingkan semester yang sama di 2023, ada kenaikan 50 persen.
“Dari data tersebut, sebanyak 84 korban meninggal dunia sedangkan 1.381 korban lainnya mengalami luka ringan. Sementara kerugian materiil yang diakibatkan mencapai Rp545 juta,” katanya pada Selasa (29/7).
Secara keseluruhan, tingginya angka kasus kecelakaan lalu lintas di Bantul menjadi pembunuh tertinggi jika dibanding dengan angka kasus pembunuhan karena kejahatan.
“Perlu penyelidikan case by case untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan lalu lintas tersebut. Jika berkaca pada tingginya tingkat pelanggaran lalu lintas dan hasil penyelidikan, penyebab terjadinya masih didominasi oleh kelalaian manusia (human error),” terangnya.
Kecelakaan ini bisa terjadi karena pengguna jalan yang mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, tidak fokus dalam berkendara, maupun adanya pelanggaran lalu lintas lainnya. Termasuk tingginya angka kecelakaan di jalur Imogiri-Dlingo, juga disebabkan kelalaian manusia.
Disebutnya, kasus kecelakaan yang terjadi di jalur Imogiri-Dlingo kebanyakan disebabkan pengemudi tidak menguasai medan.
Menurut dia, salah satu upaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh human error adalah dengan mematuhi aturan lalu lintas. Termasuk batas kecepatan, rambu lalu lintas, dan marka jalan.
“Disiplin diri dalam berlalu lintas adalah langkah pertama untuk mencegah kecelakaan,” ujar Michael.
Kapolres menghimbau pengemudi juga harus menghindari pengemudi yang agresif akan menjadi penyumbang angka kecelakaan. Tips yang lain untuk berkendaraan aman di jalan adalah tetap mempertahankan jarak aman dengan kendaraan di depannya.
Sebab ini akan memberi ruang dan waktu reaksi yang cukup jika ada perubahan mendadak dalam kecepatan atau arah kendaraan di depan. Michael juga menghimbau agar para pengemudi menghindari berkendara saat lelah serta menghindari ponsel saat berkendara.
Khusus di jalan raya Imogiri-Dlingo, Polres Bantul mencatat selama 2024 telah terjadi tujuh kasus yang mengakibatkan 3 korban meninggal dunia. Yaitu saat kejadian bus pariwisata terguling di kawasan Bukit Bego, Kamis (8/2).
Sementara Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana melaporkan selama pelaksanaan Operasi Patuh Progo 2024 sejak 15-28 Juli ada sebanyak 2.559 pelanggar.
“Kemudian, untuk teguran simpatik terhadap pelanggar mencapai 919 teguran. pelanggaran didominasi kendaraan roda dua,” katanya. (Tio)
