Yogyakarta, Kabar Jogja – Sukses menyelenggarakan ‘Obelix Hills Sunset Music Fest #1’ pada Juni 2022. Obelix Hills bakal menggelar ‘Obelix Hills Sunset Music Fest #2 - New Year Eve 2024 Edition’ pada malam pergantian tahun. Konser music ini akan menghadirkan Guyon Waton, deretan musisi dan pelaku budaya Yogyakarta.
Manager Operasional Obelix Hills, Monnika Priyatno, Kamis (7/12) menyatakan konser pergantian malam tahun ini memang khusus diselenggarakan di obyek wisata yang berada di Prambanan, Sleman.
“Kita tidak menyelenggarakan kegiatan pergantian tahun di Obelix Village, karena faktor keberadaan binatang,” terangnya saat temu awak media.
Dipilihnya Guyon Waton, band asal Kulonprogo dengan keunikan lagu-lagu berlirik Jawa dengan genre musik akustik dangdut ini sebagai upaya menguatkan dan meningkatkan citra musisi Yogyakarta ke jenjang yang lebih tinggi.
Band ini akan tampil pada Minggu (31/12) sejak pukul 20.00 WIB. Meski daya tampung Obelix mencapai 2.500 pengunjung, tapi untuk event pergantian tahun hanya dibatasi maksimal 500 orang.
“Pembatasan jumlah pengunjung ini sebagai upaya kami untuk mengurangi tingkat krodit kepadatang di malam puncak pergantian tahun,” ujarnya.
Monnika mengatakan salah satu hal berbeda yang bisa dinikmati pengunjung saat pergantian tahun nanti di Obelix yaitu pentas akan berlangsung di hamparan bebatuan api purba dengan latar belakang pemandangan gemerlap Kota Yogyakarta.
Untuk bisa menikmati pementasan ini, manajemen Obelix menyediakan dua harga tiket masuk.
“Harga tiket Presale 1 Rp100.000/tiket dan tiket Presale 2 seharga Rp150.000 per tiket. Kita sudah membuka presale sejak 1 Desember lalu dan pemesanan sudah masuk 30 persen. Pemesanan tiket juga bisa dilakukan lewat BRI Mobile Banking (Brimo),” jelasnya.
Sebelum pementasan dimulai, Monnika menyatakan pengunjung bisa berkunjung ke 30 spot foto alam tematik yang menyuguhkan hamparan pemandangan alam dengan kesan mendalam dan berkesan bagi pengunjung.
Obelix Hills terus berupaya untuk mewujudkan standar Wellness Tourism pada sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata Indonesia khususnya di wilayah Yogyakarta. Mulai dari wisata budaya yang didasari oleh keberagaman bumi (geodiversity), hayati (biodiversity), dan etnis (ethno-cultural diversity) yang menumbuhkan pengetahuan dan kearifan wellness lokal. (Tio)
