Sleman, Kabar Jogja – PT Pos Indonesia mengenalkan transformasi lini bisnisnya melalui Customer Gathering Logistic yang kesembilan di Yogyakarta, Kamis (23/11). Transformasi ini dilakukan untuk memperkuat penguasaan pasar industri kurir dan logistik.
Berlangsung di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia, Arifin Muchlis, mengatakan Gathering Logistic Day mengenalkan transformasi lini bisnisnya.
“Lewat customer gathering, kami PT Pos memberikan apresiasi kepada pelanggan setia, sebagai penghargaan atas kerjasama yang telah terjalin. Kami dipercaya sebagai penyedia layanan kurir dan logistic,” jelasnya.
Saat ini, PT Pos juga telah ditugaskan mendistribusikan logistik KPU dan bantuan sosial pangan. Tahap pertama untuk pemilu, PT Pos telah menyalurkan kotak suara, bilik suara dan tinta. Untuk pengiriman surat suara, PT Pos tengah berkoordinasi dengan pemenang tender.
“Keberadaan ribuan kantor cabang menjadi andalan mendistribusikan kiriman barang ke seluruh Indonesia. Kami terus bertransformasi menjadi BUMN logistik dan berkomitmen terus meningkatkan infrastruktur, sarana dan perasaan, " katanya.
Direktur Business Development dan Portfolio Management PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, menerangkan saat ini industri kurir dan logistic pertumbuhannya rata-rata mencapai 9-12 persen.
Sektor transportasi dan pergudangan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi nasional. Industri kurir dan logistic memberikan kontribusi menjanjikan dilihat dari share terhadap sektor transportasi dan pergudangan.
“Kuenya semakin terus membesar dan nilainya juga meningkat dimana mencapai Rp1,2 triliun. Menyambut peluang ini, PT Pos mentransformasi semua lini bisnisnya untuk bersiap menjadi pemain utama,” katanya.
Prasabri menyebut PT Pos tidak hanya menata ulang konsep bisnis kurir dan logistic ulang dengan pemanfaatan teknologi terbaru, tata laksana organisasi dan SDM-nya. Tapi juga berkomitmen mengakselerasi industri kurir dan logistik di semua kawasan Indonesia dengan mendorong agar biaya logistik bisa ditekan dari 23 persen menjadi 15 persen.
“Transformasi ini didukung nilai lebih PT Pos yang memiliki 4800 kantor yang berada di 80 persen kecamatan dan 27 ribu agen mitra. Belum ada operator lain yang memiliki aset seluar biasa ini. Ini modal utama meningkatkan daya saing kita,” jelasnya. (Tio)