Bantul, Kabar Jogja – Dinilai tingkat kunjungan wisatawan belum optimal ke Bantul, Dinas Pariwisata mengusulkan adanya penambahan rute baru kepada pengelola armada Trans Jogja. Penambahan rute tersebut meliputi arah ke Pantai Parangtritis dan kawasan wisata hutan Mangunan.
Kepala Dispar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengakui meredanya pandemic Covid-19 di awal tahun ini serta adanya kenaikan harga BBM menjadi dua faktor besar belum tingginya minat wisatawan untuk melancong ke Bumi Projotamansari.
“Jika dihitung harian, pada Senin sampai Jumat biasanya tingkat kunjungan mencapai 2-3 ribu, namun sekarang di bawah 2 ribuan. Di akhir pekan biasanya bisa menembus 5-10 ribu wisatawan, saat ini hanya mampu mencapai pada rata-rata 5-6 ribu wisatawan,” kata Kwintarto, Rabu (14/12).
Kwintarto menyebut, dari segi PAD di sektor pariwisata sampai akhir tahun ini diprediksi menyentuh angka Rp27 miliar. Angka selisih Rp5 miliar target sebesar Rp32,2 miliar.
Sebagai upaya menumbuhkan minat kunjungan wisatawan di Bantul di tengah ancaman resesi ekonomi di tahun depan. Selain akan memperbanyak agenda acara dan kegiatan di berbagai obyek wisata. Pemkab Bantul melalui Dispar juga melakukan koordinasi dengan pengelola Trans Jogja yang sebulan terakhir menghadirkan rute Malioboro-Stasiun Palbapang.
Dengan jumlah armada sebanyak delapan unit dan rentang waktu keberangkatan paling lama 12 menit, Kwintarto menyebut kajian dari timnya menemukan adanya peningkatan animo masyarakat menggunakan armada Trans Jogja.
“Nah kita menginginkan adanya penambahan rute baru, khususnya menuju obyek wisata. Salah satu yang ingin wujudkan adalah rute menuju Imogiri dengan tujuan kawasan wisata hutan Mangunan sampai Patuk, Gunungkidul dan rute masuk ke wisata gerabah Kasongan,” jelass Kwintarto.
Dari koordinasi dengan Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kwintarto mengatakan untuk usulan dua rute baru tersebut akan dilakukan kajian mendalam. Tapi yang pasti, mulai tahun depan, Dishub DIY akan menambah satu rute lagi yaitu Malioboro-Parangtritis.
“Sedangkan untuk meningkatkan kunjungan di kawasan pantai bagian barat Bantul, kita memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut serta menyediakan armada angkut yang layak dan dinikmati wisatawan,” ungkapnya.
Nantinya, kehadiran armada milik masyarakat ini bisa mengantar wisatawan yang turun di Stasiun Palbapang untuk kemudian melanjutkan berkunjung ke kawasan wisata seperti Pantai Goa Cemara, Pantai Baru dan lainnya.
Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul Yohanes Hendra Dwi Utomo menyampaikan, sektor usaha pariwisata khususnya perhotelan sudah cukup pulih pasca pandemi ini.
Di awal Desember okupansi hotel di Bantul menyentuh angka 80 persen pada akhir pekan. Sementara okupansi hotel harian tingkat pemesanan kamarnya mencapai 50 persen.
"Menjelang akhir tahun atau saat libur nataru kami prediksi okupansi hotel pasti akan meningkat," ungkap Hendra. (Tio)