Yogyakarta, Kabar Jogja – Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep bersama dengan pengantin perempuannya, Erina Gudono bakal menjalani 14 prosesi pernikahan tradisional Jawa pakem Keraton Ngayogyakarta. Di akad nikah pada 10 Desember nanti, wali akad nikah keluarga Jokowi akan diberikan ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Usai menghadiri gladi resik akad nikah dan upacara tradisional Panggih Pengantin (Temu Mempelai) di Pendopo Royal Ambarrukmo pada Selasa (6/12), Kaesang dihadapan awak media pertama-tama mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat.
“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang terganggu acara ini. Pasti menyebabkan macet di Jogja, Solo maupun kota sekitarnya. Kami mohon maaf sebenarnya. Pasti kehadiran banyak orang, akan menyebabkan macet di mana-mana. Kami keluarga mohon doa restunya agar semuanya berjalan lancar,” katanya.
Dirinya turut mengucapkan terima kasih untuk semua yang sudah terlibat dalam pernikahannya yang akan sesuai undangan akan dilaksanakan 12.30 WIB setelah dhuhur. Sedangkan akad nikah pukul 13.00 WIB.
Mengenai mahar pernikahan yang akan diserahkan saat akad nikah, Kaesang mengungkapkan dirinya akan memberikan mas kawin berupa perlengkapan sholat kepada Erina senilai Rp300 ribu. Pemilihan nominal ini menurutnya tidak alasan pastinya.
“Wali nikah dari pihak saya diwakilkan Wapres Ma'ruf Amin. Kemudian saksi dari keluarga nya diserahkan ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Sedangkan dari pihak keluarga Erina saksi akan diwakilkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno,” katanya.
Di akhir jumpa pers, dirinya memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang terganggu acara ini. Dimana kedatangan para tamu akan menyebabkan macet di Yogyakarta, Solo maupun kota sekitarnya.
“Kami mohon maaf sebenarnya. Pasti kehadiran banyak orang, akan menyebabkan macet di mana-mana. Kami keluarga mohon doa restunya agar semuanya berjalan lancar,” pintanya.
Sementara pranata acara pernikahan Kaesang-Erina, Wigung Wratsangka menerangkan acara temu mempelai usai akad nikah di Pendopo Royal Ambarrukmo akan menggunakan tradisi manten pakem Keraton Ngayogyakarta. Dirinya menjelaskan ada sebanyak 14 prosesi yang harus dilalui Kaesang-Erina setelah ijab qabul.
“Upacara Panggih Manten dengan tradisi Keraton Ngayogyakarta yang dimodifikasi dan dikembangkan berbeda karena diselenggarakan masyarakat umum. Hari ini semua peraga utama datang, kecuali Erina yang menjalani pingitan,” kata Wigung yang merupakan ahli pranata manten tradisi Jawa.
Terkait dengan proses siraman yang diselenggarakan pada 9 Desember, Wisang menyatakan kedua keluarga telah menyiapkan air yang diambil dari tujuh mata air. Air ini berasal dari rumah keluarga mempelai pria, rumah keluarga mempelai perempuan, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo dan lainnya dari tempat budaya di Yogyakarta.
“Air dari dari rumah mempelai Solo dan Sleman akan dikirim pada 8 Desember untuk kemudian diserahkan sesaat sebelum acara siraman yang berlangsung berbarengan pada 9 Desember pagi di rumah kedua mempelai,” jelasnya.
Khusus di rumah Erina, proses siraman mempelai perempuan akan dihadiri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Kanjeng Gusti Bendoro Raden Ayu (KGBRAy) Paku Alam X. (Tio)