Bantul, Kabar Jogja- Sebagai upaya mengurangi konsumsi air mengandung bakteri E-Coli, khususnya pada anak-anak. Pemkab Bantul meresmikan berfungsinya penyediaan air bersih. Proyek air bersih dan sanitasi yang tersebar di 16 Desa bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp6 miliar.
Peresmian proyek ini dilangsungkan di Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong oleh Bupati Abdul Halim Muslih pada Selasa (27/12).
“Penyediaan air bersih dan sanitasi ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat, khususnya pada daerah yang padat penduduk. Dimana di daerah itu sumber air bersih dan pembuangan limbahnya saling berdekatan,” jelasnya.
Kondisi inilah yang menurut Halim menyebabkan sumber air yang dikonsumsi mengandung bakteri E. coli dan berdampak rentan terserang penyakit.
"Sumur dekat septic tank, itu terjadi di pemukiman padat terutama di wilayah perkotaan. Nah kalau dibongkar butuh dana yang banyak sekali,"ucapnya.
Menurutnya ada dua pilihan yakni sumur ditutup kemudian diganti air PDAM atau Ipal ditutup diganti menjadi Ipal komunal. Sehingga keberadaan program DAK air bersih dan sanitasi sangat penting untuk kesehatan anak cucu yang akan datang.
"Tiap hari anak-anak meminum bakteri E.coli, kalau dilihat kasat mata bateri tidak kelihatan dalam air minum namun jika dengan alat maka sangat mengerikan,"ucapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Aris Suharyanta mengatakan usulan diajukan DAK air minum sebanyak tujuh kalurahan meliputi Caturharjo, Srigading, Bangunjiwo, Sendangsari, Seloharjo, Selopamioro dan Srimartani.
“Sedangkan DAK bidang sanitasi di delapan kalurahan yaitu Segoroyoso, Pleret, Seloharjo, Tirtosari, Wonokromo, Wukirsari, Terong dan Patalan,” ucapnya.
Aris menyatakan anggaran program DAK bidang air minum pada tujuh lokasi menelan anggaran Rp2,7 miliar dan delapan lokasi untuk DAK bidang sanitasi mencapai Rp3,8 miliar.
Pelaksanaan program DAK bidang air bersih dan sanitasi dilaksanakan secara swakelola tipe 4 yakni pelaksanaan dikerjakan oleh kelompok swadaya masyarakat atau KSM yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah di masing-masing kalurahan penerima program.
Lurah Seloharjo Mahardi Badrun mengatakan pada 2022 di wilayahnya mendapatkan program PAMSimas dan air bersih dengan senilai Rp1 miliar. Sedangkan untuk 2023 mengusulkan DAK bidang sanitasi untuk Padukuhan Nambangan.
"Kalau di Seloharjo yang sangat dibutuhkan adalah air bersih. Sebab setiap musim kemarau sumur warga kering dan butuh bantuan air,” tuturnya. (Tio)