Sleman, Kabar Jogja - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menargetkan dal empat tahun ke depan separuh dosen, dari 776, sudah berpendidikan doktor. Sampai 2022 dosen UII yang menyelesaikan pendidikan doktor sebanyak 166.
Hal ini disampaikan Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid usai meresmikan gedung baru Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), Jumat (30/12).
"Tak hanya gedung baru FIAI, kebahagiaan hari ini seiring dengan keberhasilan 36 program studi mendapatkan predikat akreditasi Unggul A dan selesainya 18 dosen menempuh pendidikan doktor," katanya.
Fathul menjelaskan pada 28 Desember kemarin, UII kembali mendapatkan akreditasi institusi Unggul yang berlaku sampai 2027, lima tahun ke depan.
Dari 54 program studi yang UII kelola, sebanyak 36 program studi mendapatkan akreditasi A atau Unggul. Ini setara dengan 66,67 persen dari keseluruhan program studi.
Jika enam program studi baru yang berakreditasi minimum tidak dimasukkan sementara, persentase yang berakreditasi A atau Unggul bahkan mencapai 75,00 persen.
"Sedangkan dari sisi kualifikasi dosen, semakin banyak dosen yang berkualifikasi Lektor Kepala atau Profesor. Khusus untuk profesor, saat ini UII mempunyai 29 dosen dengan jabatan akademik profesor," terangnya.
Saat ini, lebih dari 10 pengusulan profesor yang sudah disetujui oleh senat universitas dan sudah dikirim dari UII untuk diproses lebih lanjut oleh negara.
Fathul menyatakan sampai tahun, jumlah dosen UII yang menyelesaikan doktor pun terus bertambah dengan kembali hadirnya 18 doktor yang menempuh kuliah di dalam dan luar negeri.
"Di akhir 2022 ini, sebanyak 166 dosen UII sedang menempuh program doktor di berbagai universitas baik dalam maupun luar negeri," ucapnya.
Dengan capaian ini, maka sebanyak 31,95 persen atau 248 dari 776 dosen UII telah berpendidikan doktor. Persentase ini jauh melampaui rata-rata nasional yang baru mencapai 13,98 persen atau 42.825 dari 306.150 dosen.
"Jika semua berjalan lancar, dalam empat tahun ke depan, cacah dosen berpendidikan doktor UII akan mencapai lebih dari separoh sekitar 53,35 persen dari 776," paparnya.
Terkait dengan gedung FIAI, Fathul menyebut gedung ini dibangun sejak Agustus 2018 dan selesai Desember 2022 dengan total anggaran Rp63 miliar.
Bangunan seluas 13.834 meter persegi dan terdiri dari lima lantai menempati 4.290 meter.
Ruang kuliah pada bangunan ini terdiri dari kelas sedang dengan 15 ruang dan kelas besar dengan 4 ruang. Gedung ini juga memiliki ruang lab computer, microteaching, inkubator bisnis, dan auditorium di lantai atas dengan kapasitas 200 orang. (Tio)