Sleman, Kabar Jogja – Dua dari tiga korban kebakaran yang melanda sebuah rumah di kampung padat penduduk di sisi utara Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan ibu dan putri kandungnya. Keduanya dinyatakan tewas karena sesak nafas.
Peristiwa kebakaran yang terjadi Jumat (2/9) pada pukul 01.30 WIB ini melanda rumah rumah milik Subono (64) yang beralamatkan di RT 05/RW 03 Pedukuhan Kocoran, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman.
Lokasi persisnya di sisi timur MM UGM dan berada tengah-tengah kampung padat penduduk.
Kasi Ops Operasional dan Investigasi Damkar Sleman Nawa Murtiyanto menerangkan kebakaran ini para korban yang tewas yaitu Subono (64) tahun, Ayu Rani Istiyani (37), dan Mora Putri Ayu Sasmita (6).
“Subono dan Ayu dinyatakan tewas di TKP karena tidak respon henti nafas saat dievakuasi. Sementara Mora, putri Ayu meninggal saat dirujuk ke RS Sardjito dengan luka bakar minimal. Hasil pemeriksaan awal, kematian disebabkan trauma inhalasi atau pembengkakan jalan nafas,” jelasnya.
Saat kejadian, di rumah berlantai dua seluas 100 meter itu sebenarnya ada enam penghuni yang kesemuanya tidur di tiga kamar berbeda di lantai dua. Subono dengan istrinya Suratmi, Ayu dengan putrinya Mora. Kemudian ada adik Ayu, Dedi Cahyono Putro beserta istrinya Dyah Ayu.
Ketiga nama itu selamat karena sebelum api membesar, mereka sempat melompat dari lantai dua.
Lima mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api dan baru berhasil dipadamkan pukul 04.00 WIB. Karena letak rumah yang masuk ke tengah perkampungan, lima mobil pemadam hanya bisa beroperasi di Jalan Kaliurang atau sisi utara perempatan MM UGM.
Ayu Rani Istiyani diketahui merupakan personel dari petugas keamanan di UGM.
Kepada wartawan, Dedy mengatakan tidak mengetahui pasti dari mana api berasal. Dirinya mengaku terbangun saat banyak asap masuk ke kamarnya dari sela-sela pintu.
“Saat saya buka pintu, di lantai dua tempat kami semua tidur sudah penuh kepulan asap pekat. Saya lantas menolong ibu dan istri saya, dengan meminta mereka meloncat,” kata Dedy yang merupakan anak keempat Subono.
Dirinya juga sempat memanjat lagi ke lantai dua untuk berusaha menolong bapak, kakak dan keponakannya. Tapi pekatnya asap dan panasnya api, membuatnya menyerah dan bersama warga berusaha memadamkan api.
Saat kejadian seluruh anggota keluarga tidur di lantai dua dan tidur di tiga kamar terpisah, ayah bersama ibunya, Ayu bersama putrinya Mora, dan dirinya bersama istri.
“Saya tahunya api tiba-tiba muncul dari bawah. Apakah itu disebabkan korsleting listrik saya juga tidak bisa memastikan. Sekarang semuanya saya serahkan ke pihak desa nantinya bagaimana,” jelasnya. (Tio)