Yogyakarta, Kabar Jogja – Di hadapan Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, para anggota Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyatakan bakal menggelar Jambore Nasional 2022.
Ketua Yastroki DIY Bambang Endraso menjelaskan Jambore Nasional para penyandang stroke ini akan berlangsung pada 29 - 30 Oktober dan direncanakan digelar di halaman DPRD DIY.
“Sebenarnya jadwal Jambore ini pada 2020. Namun karena pandemi dan adanya pelarangan kegiatan di luar ruangan. Sehingga ditunda dan terlaksana tahun ini,” kata Bambang saat beraudiensi di Gedung DPRD DIY, Selasa (27/9) sore.
Dirinya menjelaskan tujuan diadakannya Jambor Nasional ini sebagai upaya memperkenalkan apa, penyebab dan bahaya penyakit stroke kepada generasi yang lebih muda.
Bambang mengatakan saat ini oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), stroke dikategorikan sebagai satu penyakit berbahaya penyebab kematian terbesar di dunia. Empat lainnya yaitu penyakit jantung iskemik. Alzheimer, Kanker pernapasan dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Merunut pada situs Kementerian Kesehatan, jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat gumpalan darah dan stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.
Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Karena itu semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari.
Orang-orang yang merokok, kurang olah raga, dan memiliki pola makan yang buruk juga rentan terhadap stoke. Selain itu orang-orang yang sirkulasi darahnya terganggu akibat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur, diabetes, kegemukan, alkohol, dan genetika juga lebih rentan terhadap stroke.
“Untuk itu perlu dikenali gejalanya diantaranya kesemutan, kelumpuhan, kebingungan/lupa, kebutaan, ketulian, kepala muter-muter, kesulitan menelan, dan kesulitan kencing. Lewat Jambore nanti, kami dengan 278 anggota lainnya ingin mengedukasi generasi muda,” terang Bambang.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menyambut baik dan mempersilahkan Yastoki mempergunakan halaman DPRD sebagai lokasi acara karena ini memang rumah rakyat.
“Perlu kami tambahkan, tidak hanya bahatya stroke saja. Kami juga ingin disosialisasikan tentang peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang penyelenggaraan kesejahteraan lansia,” pinta Hudha.
Dimana melalui Perda itu, Pemda DIY menjamin hak-hak para lansia, terutama yang mengidap stroke.
Huda berharap, dalam jambore stroke nasional 2022 nanti, para remaja juga dapat teredukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat supaya terhindar stroke. (Tio)