Bantul, Kabar Jogja – Sebanyak 288 siswa baru tahun ajaran 2022/2023 di SMKN I Pundong, Bantul, Jumat (15/7) mengikuti proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari terakhir. Mereka diajak adu ketangkasan melalui permainan tradisional Jawa.
Usai mendapatkan pengarahan dari panitia, terlihat siswa-siswa semangat mengikuti perlombaan adu egrang, bangkiak, gasing maupun lainnya. Bagi mereka yang tidak terlibat lomba, suara keras diteriakan untuk memberi dukungan.
Rifki Andrian Pratama dari program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan menyatakan meski baru pertama kali memainkan permainan tradisional Jawa. Namun dirinya merasa mendapatkan pembelajaran baru mengenai nilai-nilai kerjasama, sportivitas dan kerja keras.
“Lebih seru dibandingkan dengan memainkan game di handphone. Jujur ini baru pertama kali saya melihat dan memainkannya,” ucapnya usai mengikuti lomba balap egrang.
Kepala Sekolah SMKN I Pundong, Sutapa menyatakan tahun ini pihaknya berinisiatif menanamkan nilai-nilai filsafat budaya Jawa sebagai upaya menumbuhkan karakter kepemimpinan yang sesuai dengan lingkungan lewat MPLS.
“Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kerjasama, kerja keras, dan pantang menyerah lewat adu tangkas berbagai permainan tradisional Jawa,” jelasnya.
Terlebih lagi, nilai-nilai yang terkandung dalam permainan ini menurutnya sevisi misi dengan nilai-nilai yang termuat dalam kurikulum Merdeka Belajar. Tahun ini SMKN I Pundong terpilih sebagai SMK Pusat Keunggulan.
Memiliki 848 siswa, di SMKN 1 Pundong terdapat empat program keahlian yang bisa dipilih siswa yaitu Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pengelasan, Teknik Audio-Video dan Teknik Komputer dan Jaringan.
Memasuki tahun ajaran baru 2022/2023, Sutapa mengatakan para guru sepakat untuk menghidupkan program unit wirausaha siswa. Selain sudah memiliki skema baku dan pengalaman, program ini dinilai sejalan dengan visi misi Kurikulum Merdeka Belajar.
“Yang kami banggakan dari program unit wirausaha siswa berdampak pada tingginya keserapan lulusan kami di dunia usaha dan dunia industri. Sebelum pandemi, rata-rata tingkat keserapan siswa kami mencapai 60-75 persen di setiap program keahlian,” paparnya.
Sebagai upaya mendukung sumber daya siswanya, Sutapa bermimpi memberikan keterampilan siswanya di kelas program keahlian Teknik Pengelasan menguasai teknik pengelasan dalam air. Dirinya optimis, hadirnya keterampilan pengelasan dalam air akan menjadi merek dagang (trade mark) SMKN I Pundong. (Tio)