Bantul, Kabar Jogja – Sempat tidak terselenggara dalam dua tahun, hari ini Kamis (21/7) Bantul Creative Expo yang dulunya ‘Bantul Expo’ resmi dibuka oleh Bupati Abdul Halim Muslih di Pasar Seni Gabusan, Kecamatan Sewon.
Berlangsung lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya, ajang pameran terbesar di Bumi Projotamansari diharapkan menjadi pemantik kebangkitan ekonomi masyarakat Bantul.
“Keberhasilan ajang ini nantinya akan menegaskan Bantul sebagai kota kreatif dunia atau City Of Craft And Folk Art versi Unesco Creative Cities Network (UCCN),” kata Bupati Halim.
Melihat tingginya antusiasme peserta maupun masyarakat, Halim menyatakan ajang yang akan berlangsung sebulan penuh, sampai 21 Agustus menjadi pemantik pemulihan ekonomi masyarakat. Khususnya sektor UMKM dan industri kreatif.
“Saya menginginkan ajang ini benar-benar dimanfaatkan para pelaku usaha sebagai ajang promosi dan peningkatan transaksi produksinya. Terlebih, di tengah pandemi, sektor UMKM mampu bertahan,” katanya.
Halim menargetkan dengan tema yang diusung, keberadaan ajang ini akan membuat Bantul masuk dalam jejaring kota kreatif dunia sehingga dikenal mancanegara. Hal ini semakin memperluas pasar dan promosi produk industri kreatif asal Bumi Projotamansari.
“Untuk menjadi bagian dari jejaring kota kreatif dunia, potensi-potensi yang ada di kabupaten Bantul perlu dikuatkan ekosistemnya mulai hulu sampai hilir," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul Agus Sulistiyana mengatakan, agenda Bantul Creative Expo digelar sebagai salah satu upaya memajukan pelaku usaha dan produk-produk UMKM asal Bantul.
“Serta menjadi wadah meningkatkan kreativitas, inovasi dan promosi produk-produk usaha lokal baik di tingkat lokal, nasional hingga internasional. Tahun ini kita membantu promosi produk lewat daring dan pembayaran secara online,” katanya.
Selama sebulan penuh, Bantul Creative Expo sebanyak 90 stand yang disediakan selain diisi pemerintah, BUMDes, BUMN juga perajin lokal. (Tio)
