Sleman, Kabar Jogja - Saat ini harga cabai di Kabupaten Sleman dan wilayah lain relatif tinggi. Harga tinggi tersebut banyak disebabkan karena ketersediaan cabai yang terbatas dibanidingkan dengan kebutuhan masyarakat.
Terbatasnya ketersediaan cabai disebabkan karena banyaknya per tanaman cabai yang terserangan pathek.
Pathek adalah penyakit yang disebabkan karena Jamur Colletotrichum atau Jamur Gloeosporium. Jamur penyebab pathek bisa berkembang pesat pada kelembaban di atas 90% dan suhu di bawah 32⁰ celcius.
Mundurnya waktu hujan saat ini menyebabkan serangan pathek semakin besar. Penyakit pathek pada cabai bisa menyerang hampir pada seluruh tanaman mulai dari ranting, daun, cabang hingga buah.
Gejala yang ditimbulkan adalah bercak melingkar cekung berwarna coklat pada pusatnya serta warna cokelat muda pada sekeliling lingkaran.
Pada perkembangannya bercak bisa meluas dan buah bisa busuk, kering dan jatuh. Luas tanaman cabai di Sleman saat ini diperkirakan untuk cabai rawit sekitar 80 Ha dan cabai keriting seluas 101 Ha terutama di wilayah di Ngaglik dan Pakem.
Ada beberapa cara untuk mengatasi hama pathek. Berikut beberapa tips yang dibagikan dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.
Langkah yang dilakukan untuk mengatasi pathek adalah
- Pembersihan gulma pada tanaman cabai, banyaknya gulma akan menghambat mengalirnya kelebihan air dari lahan terutama saat musim hujan
- Perempelan tanaman cabai, karena tanaman yang terlalu rimbun menyebabkan jamur mudah menyerang
- Pemupukan yang tepat, terlalu berlebihan memberikan pupuk berunsur N, rawan akan serangan pathek
- Pengaturan drainase yang baik
- Penyemprotan menggunakan fungisida. Apabila dalam 1 kali penyemprotan masih tetap ada serangan pathek, maka perlu dilakukan perulangan dengan selang waktu 3 -4 hari dari waktu penyemprotan awal
Langkah yang sudah diambil dalam pencegahan dan penanggulangan pathek adalah :
- Dilakukannya Bimtek Pengendalian OPT sebanyak 15 kali. Pada kegiatan tersebut disampaikan cara pencegahan pathek serta pembuatan pestisida nabati
- Bersama dengan Balai Proteksi Tanaman Pertanian DIY dan Regu pengendali tanaman dan masyarakat melakukan Gerakan pengendalian cabai
- Dalam menghadapi panen raya yang diperkirakan mulai bulan Juli, Telah melakukan koordinasi dengan 14 Titik kumpul cabai untuk bersama-sama melakukan Gerakan pengendalian opt cabai dibantu dengan Regu pengendali Tanaman dan kelompok sasaran dimulai dari Tikum Tempel dengan interval 3 kali seminggu.
Dengan Langkah ini diharapkan serangan OPT terutama pathek bisa tertanggulangi. (*)