Sleman, Kabar Jogja - Dalam rangka pengawasan dan pengendalian serta evaluasi terhadap kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan gas Elpiji bersubsidi menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Sleman lakukan pemantauan ketersediaan BBM dan Elpiji bersubsidi di wilayah Depok dan Prambanan, Selasa (19/4) sore.
Dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, pemantauan pertama dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Adisucipto, Maguwoharjo, Kapanewon Depok.
Di lokasi tersebut, Wakil Bupati bersama sejumlah perangkat daerah Kabupaten Sleman berkesempatan melihat secara langsung laporan stok ketersediaan BBM bersubsidi maupun non-subsidi.
Sementara lokasi kedua, pantauan dilakukan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Narada Agung Nugraha yang berlokasi di wilayah Bokoharjo, Kapanewon Prambanan.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyampaikan bahwa dari hasil pantauan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman, ketersediaan BBM bersubsidi dan non-subsidi di SPBU Adisucipto terpantau aman.
"Berdasarkan keterangan pihak SPBU, stok ketersediaan (BBM) relatif aman. Alhamdulillah menjelang hari raya Idul Fitri juga dinyatakan ketersediaan cukup," jelas Danang.
Sementara untuk ketersediaan gas elpiji bersubsidi (3kg), dari hasil pantauan di SPBBE PT Narada Agung Nugraha, disampaikan bahwa ketersediaan elpiji dalam kondisi aman.
"Secara umum, ketersediaan elpiji bersubsidi juga aman dan cukup. Dan sejauh ini dari keterangan yang kami dapat, tidak ada kendala dalam pendistribusiannya (elpiji)," ungkap Danang.
Selain itu, Danang juga menuturkan bahwa khusus untuk gas elpiji bersubsidi, Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengajukan tambahan kuota fakultatif sebesar 5% kepada PT Pertamina.
Pengajuan kuota tambahan ini dinilai sebagai upaya dalam mengantisipasi adanya lonjakan permintaan masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2022.
Pada kesempatan tersebut, Danang juga menghimbau kepada masyarakat Sleman untuk tidak khawatir dan tidak melakukan panic buying khususnya untuk BBM dan elpiji dikarenakan ketersediaannya mencukupi.
"Kami mengharapkan khususnya kepada masyarakat Sleman tidak usah panik, tidak usah belanja berlebihan, semua kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman sudah kami pantau, beli secukupnya tidak usah membeli dengan jumlah besar (panic buying)," ujar Danang. (rls)