Kabar Jogja - Berbagai cara dilakukan para pelaku usaha guna menumbuhkembangkan dunia bisnis ditengah krisis ekonomi akibat bencana internasional, pandemi Covid-19. Mulai dari pelaku usaha berskala kecil seperti UKM dan UMKM, hingga skala besar semua mengalami dampak negatifnya.
Salah satu cara yang dirasa mampu memperbaiki kondisi masyarakat bisnis Indonesia, agar bisnisnya dapat bergerak maksimal kembali dan omset optimal pun dapat dicapai yakmi dengan melakukan 'Gotong-royong Berbasis Voucher'. Dimana strategi tersebut digagas oleh Djuragan Kreatif Indonesia berupa Aplikasi Djuragan Voucher.
Saat ini aplikasi tersebut dikembangkan sebagai aplikasi nir laba untuk mendorong bangkitnya masyarakat bisnis Indonesia. Djuragan Voucher pun terus melakukan kolaborasi dengan para pelaku bisnis maupun UMKM dalam mengalokasikan dana promosi mereka secara bergotong-royong untuk saling menopang pemasaran.
Salah satu pelaku bisnis yang memanfaatkan strategi itu yakni Jaringan Kost Eksklusif D'Paragon. Syarief Hidayat, selaku CEO Dparagon, menyebutkan strategi nasional berasas gotong-royong ini, sangat penting terutama di masa pandemi, pelaku usaha tidak perlu mengeluarkan biaya promo dan pemasaran yang besar di tengah kondisi sulit sekarang ini.
"Dengan adanya Djuragan Voucher ini sangat membantu D’Paragon dalam bertahan selama pandemi ini. Kami masih bisa memberikan program nginep dan ngekos gratis kepada konsumen. Sehingga konsumen tetap merasa sangat diringankan biaya hidupnya ketika mereka tinggal di D'Paragon," ungkapnya.
Dalam gotong-royong berbasis voucher ini masing-masing pelaku usaha menerbitkan voucher berupa potongan harga dihitung berdasarkan rasio biaya promo terhadap omset, yang biasa dikeluarkan guna kegiatan promo bisnisnya.
Dari masing-masing voucher yang diterbitkan pelaku-pelaku usaha tersebut maka dapat dilakukan strategi Gotong-royong Berbasis Voucher guna meningkatkan kunjungan kosumen, memperluas segmentasi konsumen dan meningkatkan nilai uang konsumen agar omset pun meningkat
Hal Senada juga diungkap oleh Santi, selaku pelaku usaha toko batik di Yogyakarta. Ia mengungkapkan pihaknya mampu memberikan berbagai program discount kepada konsumen dengan hanya memberikan voucher pelaku usaha lain yang belanja di tempatnya.
"Ini sangat signifikan, misal konsumen bisa saja berada di sebuah toko batik seperti ditempat saya, nah disitu pelaku usaha (toko batik) bisa memberikan voucher potongan harga makan, atau dia memberikan voucher di salon kecantikan sekaligus pada konsumennya, hal-hal gotong-royong seperti ini sangat membantu sehingga ini akan saling menguntungkan antara tempat usaha yang satu dengan yang lain," ungkap Santi.
Agar kinerja gotong-royong antar pelaku usaha UMKM ini dapat berjalan maksimal tentunya antar pelaku usaha wajib saling mengajak guna mendaftarkan lapak usahanya sebagai merchant penerbit voucher di Aplikasi Djuragan Voucher, agar promo dan potongan harga yang dapat diberikan oleh para pelaku usaha kepada konsumen semakin banyak pilihannya.
Sehingga, lanjut Dayat, konsumen menjadi semakin tertarik dan merasa ringan jika berbelanja di lapak usaha UMKM Indonesia, dan infiltrasi produk asing yang masuk ke Indonesia pun tidak perlu dikhawatirkan lagi.
Dengan semakin banyaknya merchant penerbit voucher di Aplikasi Djuragan Voucher menjadikan konsumen semakin tertarik menggunakan Aplikasi Djuragan Voucher untuk mendapatkan potongan dalam belanja.
Dengan semakin banyaknya skema potongan harga yang didapatkan konsumen melalui Aplikasi Djuragan Voucher tentunya akan semakin meningkatkan daya beli konsumen dalam berbelanja, sehingga dengan meningkatnya daya beli konsumen atau masyarakat tersebut tentunya akan meningkatkan juga pertumbuhan ekonomi secara nasional.(rls/dho)