Yogyakarta, Kabar Jogja - Kolaborasi Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Grab Indonesia melalui SiBakul mendorong pemberdayaan UMKM di tengah masa pandemi.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pemerintah daerah terus bekerja keras melakukan upaya terbaik untuk merangsang dan menggerakkan ekonomi masyarakat salah satunya melalui SiBakul. Termasuk tata kelola pemasaran dan menjadi domain strategi untuk tetap disiplin protokol kesehatan.
"Kami tidak bisa sendiri, kami perlu dukungan dan sokongan dari pihak yang berkomitmen kuat. Kolaborasi adalah jawabannya," ujar Sri Sultan dalam sambutannya pada Webinar Driving Digital Transformation and Business Forward Grab Indonesia, Kamis (25/03) dalam keterangannya.
Sri Sultan mengatakan, Pemda DIY sangat mendukung pemberdayaan UMKMmelalui SiBakul sehingga UMKM dapat mengadopsi teknologi lebih cepat untuk mengatasi karakter konsumen. SiBakul, lanjutnya, merupakan sebuah market-hub untuk mendukung pemulihan ekonomi daerah. UMKM dapat bertahan selama pandemi.
Terbukti, sebanyak 150 pengiriman per hari dilakukan oleh UMKM terdaftar SiBakul melalui stimulan bebas ongkos kirim. "Bahkan, pada 2020 mampu menggerakkan ekonomi enam kali lipat dari alokasi ongkos kirim yang diberikan pemerintah," jelasnya.
Gubernur DIY juga menambahkan upaya adaptif dilakukan untuk menyentuh bisnis digital sebagai terobosan sistematis yang berkelanjutan. Kolaboratif, lanjutnya, keniscayaan yang dielaborasi melalui aksi nyata merupakan bentuk keberpihakan pemerintah daerah kepada pelaku usaha UMKM yang terdampak. "
Urip iku urup, hidup itu harus bisa menerangi tidak hanya diri sendiri tapi juga lingkungan. Ini sebagai komitmen kita bersama," tambahnya.
Director of Grab for Business Grab Indonesia Roy Nugroho mengatakan business agility penting untuk menyeimbangkan standar operasional dan terus produktif. Menurutnya, ada tiga faktor utama yang berkontribusi dalam mendorong business agility yaitu produktivitas, efisiensi, dan kontrol.
"Untuk itulah Grab for Business hadir untuk memenuhi kebutuhan harian bisnis," jelasnya. Ia menjelaskan melalui Grab for Business setiap karyawan yang menjadi costumer dapat melakukan keseharian lebih produktid dan memungkinkan perusahaan untuk memantau rincian karyawan secara menyeluruh.
Sementara itu, Komisaris Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir mengatakan pandemi Covid-19 mengubah menjadi krisis kesehatan menjadi krisis ekonomi. Dengan kondisi ini, pengaruh teknologi semakin besar.
"Melalui program Bangga Buatan Indonesia, sebanyak 3,4jt UMKM telah bergabung secara online. Kami akan push agar UMKM yang masih offline bisa bergabung ke online business," tambahnya.(rls)