Sleman, Kabar Jogja - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas dengan amplitudo 60 milimeter, dan jarak luncurnya sekitar 1,5 kilometer ke arah barat daya pada pukul 07.06 WIB, Selasa (30/3).
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya mengatakan, pada saat awan panas tersebut terpantau pula durasinya selama 135 detik. "Awan panas guguran jarak luncul sekitar 1.500 meter ke arah barat daya," dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/3).
Dalam periode pengamatan sebelumnya, yakni pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Senin (29/3) teramati enam kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya.
Sedangkan pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, Selasa (30/3) terjadi 19 kali lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter.
Hanik mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, serta Gendol sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. "Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," ucapnya.
Masyarakat juga diimbau mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Adapun penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.(dho)