Sleman, Kabar Jogja - Gunung Merapi mengeluarka awan panas sejauh 1.200 meter atau 1,2 kilometer ke arah barat daya pada Kamis (11/3).
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya mengatakan, pada periode pengamatan pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Rabu (10/3) teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.
Sedangkan pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, Kamis (10/3) terjadi2 kali guguran lava pijar. Jarak luncurnya maksimum 500 meter ke arah barat daya.
Kemudian pada pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB terjadi tiga kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah barat daya. Sedangkan pukul 12.00 sampai 18.00 WIB teramati satu kali awan panas dengan jarak luncur 1.200 meter dan lima kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 600 meter.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada 11 Maret 2021 pukul 14.03 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 86 detik, jarak luncur 1200 m ke arah barat daya," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/3).
Hanik mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. "Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," ucapnya.
Masyarakat juga diimbau mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Adapun penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.(dho)