Bantul, Kabar Jogja - Kelompok petani ikan di Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak terlalu terdampak pandemi Covid-19.
Jumlah permintaan dari hasil produksi mereka selama ini masih cenderung stabil
untuk memenuhi kebutuhan rumah makan maupun lesehan di Yogyakarta.
Budi Haryono, Ketua Kelompok Tani Ikan Kembang Sari, Srimartani,
Piyungan, Bantul mengatakan, sebelum terjadi pandemi Covid-19 maupun saat ini,
jumlah permintaan ikan lele per bulannya masih sama yakni kisaran tiga sampai empat
ton.
“Pandemi ini kebutuhan lele untuk DIY tidak terlalu
berpengaruh. Bahkan kadang kurang, karena pedagang masih ambil dari petani ikan
di Boyolali. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan rumah makan atau lesehan di
tepi-tepi jalan,” katanya saat ditemui di kolam kelompoknya di Piyungan pada
Kamis (24/12).
Menurut Budi, permintaan jumlah lele juga cenderung tak
berubah saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021. Termasuk untuk harganya,
yakni kisaran Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per kilogram. “Selama libur Nataru ini
juga hampir sama permintaannya,” katanya.
Ketua Kelompok Tani Ikan Kembang Sari sudah beroperasi
selama lima tahun terakhir ini. Anggota kelompoknya ada sekitar 20 sampai 25
orang. Kelompok ini merupakan salah satu penerima bantuan program Tenaga Kerja Mandiri
Jaring Pengaman Sosial (TKMJPS) dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Hindun Anisah
mengatakan, program TKMJPS ini tak hanya untuk sektor pertanian saja. “Tapi
untuk berbagai macam sektor. Untuk mereka yang terdampak Covid-19,” katanya saat
meninjau kelompok tani ikan Kembang Sari, Bantul.
Anisah mengatakan, sektor perikanan memang cenderung tidak
terlalu merasakan dampak dari pandemi Covid-19. “Dibandingkan sektor lainnya,
perikanan dampaknya tidak terlalu berat. Kami tidak ingin yang terpuruk semakin parah dan yang terdampak sedang semakin berat,” katanya.
Anisah mengatakan, ada ribuan yang mengajukan program
bantuan TKMJPS ini. Mereka yang lolos seleksi mendapatkan dana sebesar Rp40
juta per kelompok. “Kalau memang dalam program ini mereka dianggap berhasil,
maka tahun 2021 nanti bisa mengajukan program wirausaha lanjutan,”
pungkasnya.(dho)