Esty mengatakan, kemenangan di atas kertas itu akan jadi patokan dalam memperjuangkan pilkada 2020 ini. Justru modal itu jadi pelecut tiap komandan komandan partai di wilayah untuk bergerak lebih gesit dan aktif dalam memastikan kemenangan bagi pasangan itu.
"Justru dengan modal 45 persen itulah kami tidak akan diam melainkan aktif melakukan gerakan untuk mengkapitalisasi semua yang bisa mendukung kemenangan bu Kustini dan Pak Danang ini, agar suara tercapai nanti minimal akan sama perhitungan awal yakni 45 persen," ucapnya.
Menurut Esty, dalam kontestasi pesta politik tingkat daerah ini suara yang diprediksikan bisa saja meleset. Namun ia meyakini suara yang meleset dari kalkulasi itu hanya satu-dua saja dan yang menjadi fokus adalah mengejar agar suara baru yang masuk lebih banyak dari yang meleset itu.
Esty mengungkap saat ini di setiap partai pengusung Kustini-Danang dalam kondisi solid hingga tingkat akar rumputnnya. Walau salah satu partai pendukung utama yakni PAN sempat digoncang aksi sebagaian kader yang protes pencalonan Kustini .
"Dari teman teman PAN tadi dalam pidatonya kan sudah memastikan bahwa barisannya solid, kita tak perlu ragukan itu. Kalau partai itu sudah berjalan baik, struktur partainya juga tertata baik, dalam situasi apapun walau itu terjadi perubahan kepengurusan -menurut saya sesuai pengalaman di PDI Perjuangan, tak masalah," pungkasnya.(dho)