Yogyakarta, Kabar Jogja – Kaum lansia mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia berdasar data per Mei 2020. Meski begitu semua usia masih tetap mempunyai risiko terpapar virus ini. Dalam upaya antisipasinya, di masa new normal ini masyarakat harus tetap bisa menjaga daya tahan tubuhnya.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Yanti Ivana, M.Sc dari FK
UKDW di sela acara pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan “Pembentukan
Kader Remaja New Normal” dalam rangka Dies
Nataliske-11 Fakultas Kedokteran UKDW di Gedung Pertemuan Balai Desa Murtigading,
Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul pada Rabu (9/9) lalu.
Yanti mengatakan, batita, balita, anak-anak, remaja, dewasa,
dan orang tua dapat terjangkit virus ini. “Daya tahan tubuh yang menurun dapat meningkatkan
paparan virus atau bakteri untuk masuk ke dalam tubuh,” kata dia dalam
keterangan tertulis yang diterima Kabar Jogja.
Yanti menyebutkan cara memperoleh daya tahan tubuh yang
optimal adalah mengelola stres dengan baik, melakukan aktivitas fisik atau olahraga
secara rutin. Kemudian makan makanan sehat dengan slogan ‘isi piringku’.
Yaitu makanan yang mengandung 50 persen buah dan sayur; 50
persen lainnya terdiri dari karbohidrat dan protein. “Berjemur sinar matahari,
dan istirahat yang cukup (tidur yang berkualitas dapat dilakukan dengan cara menghindari
kafein dan alkohol, matikan alat alat elektronik, serta mengikuti jadwal tidur harian,”
kata Yanti.
Sementara Perwakilan dari Puskesmas Sanden, Novika Kurniawati
mengatakan pada masa pandemi ini individu yang kurang gerak akan mengalami penurunan
imunitas tubuh. Maka perlu dilakukan aktivitas dalam intensitas sedang yang
dapat dilakukan di rumah.
“Olahraga dalam kondisi fisik yang sedang sakit dan
menghindari latihan berat yang akan beresiko cedera sebaiknya tidak dilakukan,”
ucapnya.
Sedangkan Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama,
UKDW, dr. Daniel CAN, MPH menyatakan penanganan Covid-19 di lini terdepan adalah
masyarakat, bukan dokter. Salah satu tugas dokter dalam kasus ini adalah mencegah
supaya tidak ada pasien yang meninggal.
Daniel mengatakan, pembatasan kegiatan di era new normal
harus diperhatikan penanganannya. “Covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap
semua aktivitas di dunia. Hampir semua kota di Indonesia sudah memiliki transmisi
lokal, yaitu penularan tanpa bepergian keluar kota. Di awal Mei Pemerintah mengajak
untuk menghadapi tatanan dunia baru, yaitu tatanan, kebiasaan dan perilaku yang
baru berbasis pada adaptasi untuk membiasakan perilaku hidup bersih,”
ucapnya.(dho/rls)