Bantul, Kabar Jogja - Anggota Komisi X DPR RI asal Daerah Istimewa Yogyakarta Esti Wijayanti menilai tepat program subsidi kuota internet oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Dari sepuluh kali pertemuan dengan 3.500 kepala keluarga, semuanya mengeluhkan besaran biaya kuota untuk proses pembelajaran jarak jauh setiap minggunya," kata Esti, di Pleret, Bantul, Jumat (28/8).
Esti hari itu secara khusus datang untuk menghadiri deklarasi pasangan Abdul Halim Muslih - Joko B Purnomo yang akan berlaga di Pilkada 2020.
Dengan anggaran total Rp7,2 triliun, Esti mengatakan program subsidi kuota internet bagi siswa, mahasiswa, guru, dan dosen akan dimulai September hingga Desember.
Nantinya nomor orang tua atau nomor telepon anak yang didaftarkan akan langsung mendapatkan kuota internet langsung lewat berbagai operator. Ini lebih cepat dan tepat sasaran.
Namun yang paling penting dalam pembelajaran jarak jauh, pemerintah sesegera mungkin menyediakan jaringan internet di daerah tertinggal untuk memperlancar proses ajar belajar.
"Demikian juga dengan sekolah yang berinovasi melakukan proses belajar dengan siaran radio lokal maupun walkie talkie. Pemerintah wajib mendukungnya," jelasnya.
Dukungan ini bisa diberikan pemerintah melalui skema bantuan yang nanti disesuaikan dengan kebutuhan serta kebijakan Pemda.
Dalam rapat dengan Kemenendikbud, Esti menyatakan Komisi X menyadari bahwa belum dibukanya sekolah secara offline sangat tepat. Terlebih dengan kondisi pandemi yang semakin berat.
"Langkah mewajibkan adanya persetujuan dari orang tua untuk membuka sekolah, meskipun di daerah hijau, benar adanya. Sebab itu akan mengurangi kekuatiran orang tua terhadal keselamatan anak-anak mereka," lanjut kader PDIP ini.
Dalam waktu dekat, Kemendikbud menurut Esti akan mengeluarkan panduan tata cara belajar di rumah yang dibagi dan diunduh online.
Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan pemerintah telah menganggarkan Rp7,2 triliun untuk subsidi kuota internet kepada siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.
Tiap bulan siswa akan mendapat 35 GB dan guru akan mendapat kuota 42 GB. Sedangkan, dosen dan mahasiswa akan mendapat kuota 50 GB per bulan.(set)
