Sleman, Kabar Jogja - Asosiasi Alumni Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Mangayubagya 33 tahun Jurusan Arsitektur UII dengan nama Kenduri Kampus di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII pada Sabtu (22/8). Acara yang baru pertama dengan mengusung tema 'Ngumpulke Bata Pisah' ini diharapkan ke depan bisa menjadi wadah dari keahlian setiap alumni.
Ketua Panitia Pelaksana, Budi Arif Fakhruddin mengatakan, tema acara yang digelar ini terinspirasi dari pepatah Jawa. "Ngumpulke balung pisang, menjadi ngumpulke bata pisah," kata dia di sela acara pada Sabtu (22/8) lalu.
Budi Arif mengatakan selama ini para alumni berkarier dan berkarya di berbagai belahan dunia ingin membangun suatu wadah dari keahlian setiap alumni. "Seperti layaknya batu bata yang ketika disusun, menjadi sebuah rumah. Sudah 33 tahun, lebih dari 2.300 alumni yang pasti punya pengalaman banyak. Jadi ingin kami coba himpun kembali," kata dia.
Ada berbagai rangkaian kegiatan dalam agenda ini. Di antaranya seminar, pameran karya, studi ekskursi, hingga donasi karya. Namun karena situasi dunia termasuk Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19, maka harus disesuaikan.
"Tadinya ada banyak kegiatan offline. Akhirnya harus banting setir menjadi online. Termasuk hari-H, Kenduri Kampus berubah format menjadi daring," ucapnya.
Budi Arif menyebut, para alumni ini bisa memberikan peran kepada kampusnya. Terutama terhadap adik-adik angkatan jurusannya.
"Kami kumpulkan para alumni ini, agar menjadi kekuatan penuh alumni. Harapannya bisa semakin bersinergi dan punya peran penting dalam perkembangan (jurusan arsitektur)," kata dia.
Arsitektur UII berdiri pada 1987 dan baru saja jurusan Arsitektur UII berhasil mendapatkan akreditasi internasional level tertinggi melalui Korea Architectural Accrediting Board (KAAB) di bawah Canberra Accord. Selain itu juga meraih akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional.
Ketua Jurusan Arsitektur UII, Noor Cholis Idham menambahkan, sejumlah alumni kini telah bekerja di berbagai benua di dunia. Peran mereka selama ini untuk perkembangan kampus pun cukup banyak.
Semisal dengan memudahkan pertukaran mahasiswa maupun dosen dengan bekerja sama bersama universitas lain di luar negeri. "Itu sudah dilakukan sejak 2013. Sejak itu, kami berkomitmen standar kualitas pendidikan kami tingkat dunia," ucapnya.(edi)