Sleman - Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Senin (6/7), meninjau langsung ke beberapa lokasi ujian UTBK untuk memastikan penyelenggaraan ujian memenuhi standar protokol covid-19. Menurutnya pelaksanaan ujian berjalan cukup lancar, meski ada beberapa peserta yang sempat tidak membawa surat keterangan kesehatan dan suhu badan diatas 37 derakat celcius.
“Jika ada calon mahasiswa diatas 37 derakat celcius, kita sediakan ruang khusus di fakultas kedokteran dan sampai saat ini tidak ada peserta yang suhu badan melebihi itu,” kata Rektor kepada wartawan di sela kunjungan ke lokasi ujian di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, dalam keterangan tertulisnya Senin (6/7).
Rektor mengatakan, kampus UGM ditunjukan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan UTBK. Namun begitu, pelkansaan ujian kali ini dilakukan dengan memenuhi stndar protokol covid-19 sehingga kapasitas ruangan yang digunakan minimal separuhnya saja yang dipakai. “Antar peserta kita pastikan jarak hingga 1,8 hingga 2 meter,” ujarnya.
Untuk peserta ujian UTBK tahap pertama ini, kata Rektor, lebih memprioritaskan peserta yang berasal dari DIY. Hal itu dilakukan untuk mengurangi migrasi peserta dari luar daerah. Namun begitu, pada tahap kedua, peserta dari luar DIY bisa memilih lokasi ujian di kampus UGM. “Periode kedua, peserta dari luar bisa tes di DIY,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebanyak 15.307 ribu peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang berlangsung kampus UGM. Pelaksnaan UTBK dilakukan selama dua kali, periode pertama dilakukan pada 5-14 Juli dan 20-29 Agustus mendatang. UTBK merupakan tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia. UTBK merupakan syarat utama untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan (PPK) UGM Wakil Rektor Bidang Pendidikan Prof. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., mengatakan sebanyak 15 ribu peserta akan mengikuti 18 sesi ujian selama 10 hari pada tahap pertama ujian UTBK. Selama pelaknsaan ujian, UGM menyiapkan tima satgas COVID-19 yang bertugas untuk memantau kesehatan para peserta dan panitia ujian UTBK. “Ada satgas covid yang mengkoordinasi guna penjaminan protokol kesehatan dengan melibatkan 30 orang mahasiswa UKM Ukesma,” katanya.
Selama dua hari pelaksanaan ujian, kata Djagal, terdapat tiga peserta yang tidak membawa surat kesehatan dari daerah asalnya sehingga harus diperiksa oleh tim satgas covid. Bahkan ada yang suhunya diatas 37 derajat celcius, namun setelah diberi waktu untuk isolasi dan diobati, setelah suhu turun normal bisa melanjutkan ujian kembali. “Meski hanya cek suhu, kita sediakan sepuluh ruang isolasi,” ucapnya.(rls/red)