Yogyakarta - World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, sejak
tahun 2017 telah melakukan kegiatan penelitian pengendalian demam berdarah
dengan nama AWED (Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue) di Kota Yogyakarta.
Kegiatan ini didahului dengan peletakan ember berisi telur dan diikuti dengan
melakukan rekrutmen pasien suspek Dengue di 18 Puskesmas di Kota Yogyakarta dan
Puskesmas Sewon 2, Bantul.
Proses rekrutmen pasien tersebut telah dihentikan sejak
tanggal 18 Maret 2020. Selanjutnya, WMP Yogyakarta melakukan analisis dampak
intervensi Aedes aegypti ber-Wolbachia terhadap angka kejadian Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian AWED yang diharapkan dapat
kami sampaikan pada akhir tahun ini akan melengkapi bukti efektivitas teknologi
Wolbachia yang telah dihasilkan dari penelitian quasi eksperimen sebelumnya.
Apabila penelitian AWED menunjukkan hasil yang positif, WMP
Yogyakarta akan melakukan advokasi teknologi Wolbachia sebagai strategi
pelengkap program pengendalian demam berdarah di Indonesia.
Harapannya, Wolbachia akan meningkatkan efektivitas strategi
yang sudah berjalan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus
(menutup, menguras, mengubur, dan ikanisasi) dalam pengendalian dengue di
Indonesia.
Penghentian secara resmi rekrutmen pasien, menurut Peneliti
WMP Yogyakarta dr. Riris Andono Ahmad, karena jumlah partisipan yang diperlukan
dalam penelitian ini telah memadai untuk keperluan analisis.
Disamping itu pandemi COVID-19 mempengaruhi proses rekrutmen
pasien. “Keputusan penghentian rekrutmen pasien juga sudah mendapatkan
persetujuan dari Trial Steering Committee studi AWED,” papar dokter yang biasa
disapa Donnie ini.
WMP Yogyakarta mulai meletakkan telur nyamuk ber-Wolbachia
sejak Maret 2017 selama kurun 6-8 bulan. Kemudian proses rekrutmen pasien
dilakukan sejak bulan November 2017. WMP Yogyakarta menempatkan perawat
penelitinya di 18 Puskesmas di Kota Yogyakarta dan Puskesmas Sewon 2, Bantul.
Hingga rekrutmen dihentikan, tercatat sebanyak 8.173
partisipan telah terlibat di dalam studi, dengan 396 pasien terkonfirmasi
sebagai kasus Dengue.
Dalam kesempatan itu, Donnie juga mengapresiasi besarnya
peran dan dukungan pemerintah serta masyarakat dalam mensukseskan pelaksanaan
studi AWED. “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung
penelitian ini. Kami berharap nyamuk ber-Wolbachia memberi dampak positif terhadap
penurunan kasus DBD di Kota Yogyakarta,” tutup Donnie.(rls)