Yogyakarta - Masa perpanjangan Tanggap Darurat Bencana hingga akhir Juli mendatang akan digunakan DIY untuk uji coba memantapkan kembali perekonomian. Uji coba dilakukan salah satunya melalui pembukaan pariwisata di DIY.
Hal demikian menjadi pokok bahasan dalam rapat Koordinasi Gugus Tugas Penanganan Covid – 19 DIY Bidang Perekoniman, Senin (29/06) di Ruang Rapat Wagub DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wagub DIY KGPAA Paku Alam X dan diikuti oleh seluruh Asisten Perekonomian dan Pembangungan kabupaten/kota se-DIY. Hadir pula mendampingi Wagub DIY, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Drs. Tri Saktiyana, M.M serta Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T.
Tri Saktiyana mengungkapkan, apabila dilakukan perpanjangan masa Tanggap Darurat Bencana, maka perlu juga diikuti dengan pengambilan sikap dari seluruh kabupate/kota untuk bisa produktif namun tetap menjaga keamanan. Periode 01-31 Juli akan digunakan untuk uji membangkitkan perekonomian melalui menggerakkan kembali wisata dan UKM. Dengan begitu, obyek pariwisata bisa berbenah untuk menerima kunjungan wisata dengan protokol yang seharusnya.
Menurut Tri Saktiyana, perlu melakukan protokol kesehatan yang ketat terkait membuka kembali wisata. Selain itu, bukan wisata yang bersifat massal dan mengumpulkan orang banyak dalam satu titik yang akan dibuka, namun pembukaan akan sangat selektif dan bertahap. Hal itu bertujuan untuk tetap menjaga keamanan masyarakat.
“Kita harus jaga betul jangan sampai kepercayaan wisatawan itu turun drastis kalau wisata tidak menerapkan protokol kesehatan dan tiba-tiba di objek wisata tertentu muncul masyarakat reaktif apalagi positif Covid -19. Nah ini nanti akan meruntuhkan citra pariwisata DIY dan akhirnya juga perekonomian DIY kalau sampai kejadian semacam itu ya tentu kita akan panjang lagi menuju new normal,” jelas Tri Saktiyana.
Di DIY, wisata seolah menjadi nafas bagi perekonomian. Sektor ini mampu menjadi penopang hampir seluruh kegiatan perekonomian, contohnya UMKM. Tri Saktiyana menjelaskan, multiplayer effect pariwisata lebih dari 104 kali. Yaitu, setiap penambahan satu miliar pendapatan dari pariwisata, output total ekonomi DIY akan bertambah 104 Miliar. Apabila terjadi penurunan satu miliar di sektor pariwisata, output total ekonomi turun 104 Miliar. Dari sisi ketenagakerjaan, apabila pariwisata turun 1 Miliar, maka akan ada 0,6 % penganggur baru. Apabila naik satu miliar, maka akan ada tambahan tenaga kerja baru sebanyak 0,6 %.
“Itulah kenapa pak Wagub mempriotitaskan wisata untuk menjadi yang pertama kita ujicobakan dan kita dorong produktivitasnya. Karena, sektor pariwisata ini memang merupakan kunci penggerak roda perekonomian,” papar Tri Saktiyana
Tri Saktiyana mengungkapkan, pariwisata di era new normal tentu berbeda dengan normal. Pemda DIY berharap bisa berada pada level meningkatkan kualitas daripada kualitas. Peningkatan kualitas ini akan menjadi salah satu penebus penghasilan yang hilang dari sisi kuantitas. Oleh karena itu, jangan sampai ada penurunan standar pelayanan dan abai terhadap protokol kesehatan.
“Kami berharap jangan terjadi perang harga. Jangan sampai untuk menarik konsumen itu menurunkan harga dengan menurunkan kualitas. Saya ingin wisata di masa uji coba ini lebih meningkat kualitasnya. Ya tentu saja untuk sementara bukan pariwisata yang bersifat massal, akhir tahun ini bukan pariwisata yang bersifat massal yang kita dorong, tapi selektif,” ucapnya. (rls/mel)