Gunungkidul – Sudah sekitar 7 hari terkahir ini tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul. Dalam upaya penelusuran penyebaran Corona, Dinas Kesehatan setempat fokus pada tracing hasil rapid tes massal.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan penambahan satu kasus terakhir terjadi pada 23 Mei lalu. Selanjutnya hingga saat ini belum ditemukan lagi hasil tes swab yang menunjukkan positif Covid-19.
“Untuk saat ini pasien positif yang masih dirawat ada sebanyak 9 orang dan yang dinyatakan sembuh satu orang,” katanya pada Jumat (29/5) kemarin.
Sembilan orang positif yang dirawat itu, di antaranya empat orang warga dari Kecamatan Semanu. Kemudian Kemudian warga dari Kecamatan Patuk, Playen, Ponjong, Panggang dan Nglipar, masing-masing satu orang.
Dewi mengatakan dalam upaya melakukan tracing penyebaran Covid-19, saat ini pihaknya fokus pada hasil rapid tes massal. Sedangkan untuk beberapa klaster yang sempat muncul di Gunungkidul seperti klaster jamaah tabligh maupun Indogrosir Sleman sudah tidak dilakukan lagi.
“Akhir-akhir ini tracing sudah lebih kepada hasil rapid massal. Selain itu juga masih ada tracing untuk kasus positif di kasus terakhir, pekerja migran,” ucapnya.
Untuk rapid tes massal yang telah dilakukan, diketahui ada sebanyak 343 orang yang menunjukkan reaktif Covid-19. Sebagian besar dari mereka pun telah dilakukan tes swab dan diketahui negatif Corona. “Semua negatif, untuk jumlah yang sudah keluar hasil swab saya tidak hafal,” katanya.
Terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo mengklaim selama beberapa hari terakhir ini penambahan kasus Covid-19 di wilayahnya tidak terlalu menonjol. “Kondisi Sleman, penularan masih terjadi walaupun beberapa hari terakhir bisa terkendali,” katanya.
Sri Purnomo mengatakan upaya tracing masih fokus pada klaster Indogrosir. Setelah dilakukan rapid tes massal terhadap karyawan di sana, pengunjung maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sempat berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan itu, Pemkab akan melakukan rapid tes secara acak.
“Terkait penanganan klaster Indogrosir akan dilanjutkan rapid tes di pasar-pasar tradisional yang terjadi kerumunan. Tujuannya supaya betul-betul melihat gambaran sebenarnya yang masih kena (Covid-19) berapa,” ucapnya.