Sleman – PSS Sleman memastikan sampai saat ini belum ada pemain yang mundur dari tim akibat dampak dari wabah Covid-19. Gaji para pemain masih lancar diberikan dengan besaran 25 persen dari nilai kontraknya.
Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS) Hempri Suyatna mengatakan pihaknya mengikuti instruksi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengenai pemberlakuan pemberian gaji pemain saat pandemi Corona ini. Yakni arahan gaji 25 persen dari nilai kontrak terhitung pada Maret sampai Juni.
“Maret kami masih 100 persen. Untuk April sampai Juni, kami ikuti arahan dari PSSI. Mei ini sudah kami bayarkan 25 persen dari nilai kontrak, bisa dicek ke pemain,” katanya saat dihubungi pada Jumat (23/5).
Hempri mengatakan adanya dampak Corona ini, tak membuat para pemain mundur dari tim. Mereka juga masih tetap menjaga komunikasi dengan manajemen. “Belum ada yang mundur. Komunikasi pemain masih terus dengan manajemen,” katanya.
Hempri juga mengungkapkan di ulang tahun yang ke-44 PSS yang jatuh pada Rabu (20/5) pihaknya memiliki harapan agar kompetisi Liga 1 musim 2020 bisa terus berlanjut. Selain itu juga terus diberikan dukungan oleh berbagai pihak, baik itu sponsor, mitra kerja sama.
“Dukungan dari berbagai stakeholder itu kami harapkan. Karena tantangan ke depan semakin berat. Apalagi misi kami ke level Asia,” ujarnya.
Hempri juga menyebut dukungan juga diharapkan dari kelompok-kelompok suporter, seperti BCS maupun Slemania.”Kami butuh dukungan suporter, harapannya kompetisi jika bergulir nanti suporter bisa kembali memberikan dukungan. Kami juga ingin membangun komunikasi terus dengan supoter,” ucapnya.
PSS saat mengawali kompetisi Liga 1 musim 2020 ini tak mendapat dukungan maksimal dari suporter seperti musim sebelumnya. Karena beberapa kebijakan yang diambil, salah satunya tak mempertahankan pelatih kepalanya Seto Nurdiyantoro.(ana)