Yogyakarta - Rumah Sakit Jogja Kota berhasil menyembuhkan
satu pasien positif covid 19, dan pada Kamis (2/4/2020) pasien tersebut telah
diperbolehkan pulang dan berkumpul dengan keluarganya.
Hal tersebut dikemukakan oleh pihak RS Jogja kepada Wakil
Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melalui teleconference.
Direktur RS Jogja, dr. Ariyudi Yunita mengatakan pihaknya
telah merawat pasien selama 2 minggu, hingga dinyatakan sembuh pada hari ini.
"Tidak sia-sia kami merawat pasien positif selama 2
minggu, pasien sudah dilakukan swab tes sebanyak 2 kali dan dari hasil tersebut
sudah dinyatakan negatif covid 19," ujarnya.
Satu diantara dokter RS Jogja, yang ikut menangani pasien
langsung, Dr. Nugroho menyampaikan siapapun yang dinyatakan sebagai Pasien
Dalam Pengawasan (PDP) dan harus dilakukan karantina pasti pada awal-awal
karantina enggan menerima kondisinya.
"Semua pasien yang masuk isolasi hari pertama hingga
ketiga pasti tidak mau disebut pdp covid. Itulah tugas kita mendampingi hampir
dua minggu akhirnya pasien bisa mau menerima, dia bisa menyelamatkan minimal
keluarga tidak tertular," ungkapnya.
Sementara itu, pasien yang telah dinyatakan sembuh
membenarkan perkataan Dr. Nugroho, bahwa pada awal masa karantina dirinya tidak
bisa menerima kondisinya. Dirinya sempat berpikiran untuk kabur selama masa
karantina.
"Pada awal kepikiran mau melarikan diri, dan setelah
menjalani masa karantina selama 3 atau 4 hari saya menyadari bahwa korona ini
sangatlah berbahaya. Saya menyadari saya harus menyelamatkan diri saya,
keluarga, dan masyarakat," bebernya.
Dirinya juga berterimakasih kepada petugas medis di RS Jogja
yang telah bersabar selama merawat dirinya.
"Saya ucapkan terimakasih kepada petugas medis yang
sangat luar biasa pelayanannya. pelayanan sangat luar biasa mungkin bisa
dijadikan contoh RS lain dalam melayani pasien covid 19," katanya.
Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi
menegaskan bahwa pasien yang telah dinyatakan positif mengidap covid 19 dapat
disembuhkan.
Selain itu Wawali
juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu mempraktikan hidup bersih dan
sehat.
"Untuk masyarakat jika tidak terlalu penting jangan
sering-sering keluar rumah, jangan berkumpul, tetap jaga jarak antara satu
dengan lainnya selain itu selalu cuci tangan dengan sabun, dan basuh muka untuk
mencegah penularan covid 19," tutupnya.
Wawali juga menghimbau kepada masyarakat Yogyakarta agar
tetap tenang, dan tidak melakukan pembelian sembako secara masif atau sering
disebut panic buying.
"Masyarakat tidak perlu merasa khawatir tentang
ketersediaan barang pangan dan kebutuhan pokok. Tidak perlu ada pembelian panic
buying. Bahkan Pemkot Yogya sudah ada
perjanjian dengan beberapa ojek online untuk memberikan layanan bagi masyarakat
yang akan membeli segala kebutuhannya," tutupnya.(wss)