Sleman – Obyek wisata Kaliurang ditutup sementara waktu
terkait dengan tanggap darurat pandemi virus Covid-19 sejak 26 Maret yang lalu.
Namun aktivitas masyarakat tetap berlanjut dengan tetap mematuhi anjuran sera
himbauan pemerintah dalam upaya penanggulangan wabah ini.
Kepala Dinas pariwisata Sleman Sudarningsih mengatakan warga
di kawasan Kaliurang telah sepakat membuat prosedur minimal yakni physical
distancing (jarak fisik) dalam berinteraksi, mengenakan masker dalam melakukan
aktivitas di luar rumah ataupun dalam bekerja.
Selain itu juga melakukan penyemprotan disinfektan secara
berkala di lingkungannya. Mereka juga diwajibkan menerapkan kebersihan dengan
cuci tangan dengan sabun menggunakan air
mengalir atau hand sanitizer sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain.
“Serta tidak menyentuh wajah (mata, hidung, dan mulut)
sebelum cuci tangan dengan menggunakan sabun, dan tidak melakukan kontak fisik
seperti bersalaman atau aktivitas kontak fisik lainnya dengan tamu yang datang,”
katanya dalam keterangan tertulisnya Jumat (17/4).
Untuk memberikan layanan standar minimal lainnya, terhadap
warga ataupun orang yang datang di Kaliurang akan dilakukan pengukuran suhu
badan untuk memastikan tidak dalam keadaan demam atau panas tinggi atas yang
bersangkutan di gerbang masuk Kaliurang.
Hal serupa dijelaskan ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang
(ASPEK) Heribertus Indiantara. Heri mengatakan untuk kelangsungan aktivitas
ekinomi masyarakat Kaliurang sudah terkondisi.
“Penginapan dan warung kalau tidak menerapkan SOP, diimbau tidak buka, dan kalau warung imbauannya
ya take away atau tidak di makan di tempat,” ucapnya.(pst)