YOGYAKARTA - Hellofit, aplikasi rintisan yang menyediakan layanan kesehatan untuk para penggunanya, terus bergerak dalam berkontribusi melawan pandemi Corona ini dengan menyalurkan bantuan ke berbagai pihak khususnya tenaga medis.
Dalam dua minggu terakhir, Hellofit sudah berdonasi alat pelindung diri atau APD serta peralatan medis untuk mencegah penularan Covid-19 ke tiga kota, yakni Solo, Semarang, dan kini Yogya Senin (20/04/2020).
Total bantuan yang diberikan sudah mencapai Rp 2 miliar.
Bantuan ke Yogya sendiri diserahkan melalui RSUP Dr Sardjito yang selama ini menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid, dalam bentuk donasi peralatan medis senilai Rp 700 juta.
Bantuan itu berupa 1.000 masker N95, 500 baju hazmat, 2.000 sarung tangan medis, 500 face shield, 500 kacamata pelindung, 10.000 masker kain, 1.000 botol dan 48 galon hand sanitizer.
Penyerahan bantuan APD dan peralatan medis dari Hellofit itu dilakukan langsung Founder sekaligus CEO Hellofit, Vincent Alvin Geraldi (27).
Bantuan Hellofit itu diterima Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr Rukmono Siswishanto, M.Kes., Sp.OG (K) didampingi Direktur Perencanaan, Organisasi, dan Umum drg. Rini Sunaring Putri, M.Kes.
Vincent mengatakan pemberian bantuan dari Hellofit ini didasari keprihatinannya agar tenaga medis dilengkapi dengan APD sesuai dengan standar yang berlaku.
"Kami merasa sedih bila ada tenaga medis yang bertugas tidak dilengkapi APD sesuai standar. Padahal, mereka membutuhkan perlindungan maksimal saat menangani pasien," katanya.
Karena itu, Vincent dalam memberikan bantuan tetap berfokus pada APD dan peralatan medis untuk para tenaga medis.
"Kami bergerak berdasar apresiasi yang mendalam atas pengorbanan para tenaga medis. Kami terpanggil untuk membantu dan ini tidak hanya di Jogja. Sebelumnya kami juga memberikan bantuan untuk Semarang dan Solo,” ungkapnya.
Bantuan APD sendiri kemudian disalurkan pula tak hanya untuk RSUP Dr Sardjito saja namun juga pada Dinas Kesehatan. Nantinya oleh dinas, APD akan disebarkan juga ke fasilitas kesehatan yang membutuhkan bantuan.
DIY saat ini memiliki 27 rumah sakit rujukan untuk Covid-19.
“Tindakan pencegahan penularan Covid-19 di Yogya sudah berjalan dengan baik. Saya berharap Yogya tetap dapat menahan laju kenaikan jumlah penderita Covid-19. Karena itu, saya memberikan bantuan kepada RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, supaya bisa dimaksimalkan untuk memberi perlindungan kepada tenaga medis,” ujarnya.
Direktur RSUP dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh rumah sakit di tengah menangani pandemi Covid-19.
Bantuan tersebut menurut dr Rukmono akan berusaha digunakan secara maksimal dalam menangani para pasien.
“Kami sangat berterimakasih karena APD ini sangat penting. Namun selain itu kami masih membutuhkan peralatan terkait pemeriksaan PCR pasien Covid-19, karena kalau hasil pemeriksaan laboratorium bisa cepat dilakukan maka kami pelayanan di rumah sakit akan cepat terbantu. Makanya kami masih membutuhkan support alat-alat pendukung hasil pemeriksaan laboratorium itu,” ungkap Rukmono.
“Pemerintah Daerah dan Tim Gugus Penanganan Covid-19 telah berupaya keras menyediakan APD. Namun, jumlahnya tetap belum mencukupi. Karena itu, bantuan dari berbagai pihak saya hargai. Seperti saat ini dari Hellofit yang memberikan bantuan yang benar-benar dibutuhkan tenaga medis. Dengan memakai APD medis berstandar, maka tenaga medis akan merasa lebih aman dan diperhatikan keselamatannya,” tambah dr Rukmono.
Menurut dr Rukmono, untuk menangani Covid-19 memang perlu uluran berbagai pihak. Apalagi RS Dr Sardjito telah ditunjuk sebagai pusat rujukan Covid-19. Pihaknya pun sangat menghargai ketulusan dan nilai gotong royong yang muncul dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Saya senang dan bangga adanya bantuan ini menjadi bukti nyata dukungan penuh bagi tenaga medis. Salut ada anak muda yang turun langsung. Semoga menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk membantu. Tidak hanya itu, anak-anak muda juga harus memiliki kesadaran tinggi akan bahaya Covid-19. Ringankan tugas rumah sakit dengan melindungi diri dari penularan Corona,” katanya.
Hellofit merupakan aplikasi rintisan yang menyediakan layanan kesehatan untuk para penggunanya. Para pengguna Hellofit dapat berkonsultasi langsung dengan para dokter yang telah tergabung dalam aplikasi dan mendapatkan informasi kesehatan lainnya. Para pemakai aplikasi Helolfit dapat mengakses layanan tersebut secara cuma-cuma didukung oleh para dokter yang secara sukarela menyumbangkan waktunya untuk melayani masyarakat luas.
Menurut Vincent, Hellofit sudah mulai dibuat sejak Oktober 2019. Namun, adanya pandemi Corona ini membuat Hellofit mempercepat kehadirannya di Indonesia. Hellofit, menurut Vincent, adalah jawaban terkait masih kurangnya layanan kesehatan yang mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Layanan kesehatan di Indonesia bukan saja masih kurangnya dokter, tetapi juga masih minimnya literasi tentang kesehatan. Karena itu saya ingin menjadi bagian agar masyarakat Indonesia meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pentingnya kesehatan,” kata Vincent.
Vincent mengatakan aplikasi Hellofit bisa didownload di Google Playstore (Android) atau bisa juga melalui website www.hellofit.id. Fitur yang dapat diakses di Hellofit saat ini adalah konsultasi dokter. Sambil berjalan ke depannya, aplikasi ini akan berkembang dengan berbagai fitur lain yang akan memudahkan layanan kesehatan bagi masyarakat luas.
Vincent memiliki alasan tersendiri untuk membangun aplikasi kesehatan Hellofit. Baginya, kesehatan itu merupakan prioritas utama. Tak ada artinya memiliki banyak uang atau harta, tetapi dalam kondisi tidak sehat. Vincent ingin melalui Hellofit, kian banyak masyarakat yang terbantu dan memiliki kesadaran tinggi tentang kesehatan (conscious health).
“Ini sesuai dengan filosofi logo kita yang menggunakan lambang hati di mana semua niat baik berasal, rasa kasih, empati, dan saya percaya di tengah pandemi yang melanda ini ada banyak hati yang terketuk untuk berbagi,” ungkap Vincent.(ana)