Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan awalnya penyu mati itu diketahui oleh salah seorang wisatawan. Kemudian langsung dilaporkan kepada petugas SAR yang sedang berjaga.
"Sudah dalam keadaan mati terombang-ambing ombak di dekat pantai. Setelah menepi ke pantai, petugas langsung mengevakuasi," katanya saat dihubungi pada Minggu (15/12).
Surisdiyanto mengatakan ukuran penyu yang ditemukan itu berdiameter sekitar 20 centimeter dengan berat 20 kilogram. Petugas langsung mengubur di sekitar lokasi supaya tak menimbulkan bau busuk. "Belum diketahui jenisnya penyu apa, petugas tadi langsung menguburnya," ucapnya.
Temuan penyu mati di sekitar pantai wilayahnya selama tahun ini sudah beberapa kali. Surisdiyanto menyebut sebelum-sebelumnya juga tidak diketahui penyebab kematiannya. "Seingat saya sebelumnya juga ada dua penyu yang ditemukan mati. Tidak diketahui penyebabnya," ujarnya.
Surisdiyanto mengungkapkan di pantai selatan Kabupaten Gunungkidul memang sering menjadi tempat penyu untuk bersinggah untuk bertelur. Beberapa tahun silam, sering ditemui warga menangkapnya untuk dikonsumsi atau dijual.
Untuk pantai-pantai yang sering ditemui adanya pendaratan penyu yakni pantai Butuh, Ngulen, Ngedan, Soridam. Kemudian Karawak, Piyuyon, Woh Kudu, Kayu Arum, Porok, Ngrumput, Seruni dan Ngitun.
Namun saat ini perburuan terhadap penyu sudah tidak ada lagi. Berkat sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul dan kepolisian. "Warga pesisir sudah tidak berani memburu penyu. Kalau mengetahuinya, memilih untuk melaporkan," ucapnya.(rid)