KabarJogja.ID - Penggalian di situs dilakukan pada 1936-1941 dengan hasil penemuan fosil hominid pertama di sini. Kemudian, 50 fosil Meganthropus palaeo dan Pithecanthropus erectus / Homo erectus sebanyak setengah dari semua fosil hominid yang diketahui di dunia. Dihuni selama satu setengah juta tahun terakhir, Sangiran adalah salah satu situs kunci untuk memahami evolusi manusia.
Dikutip dari JogjaNet, situs Manusia Purba Sangiran terletak sekitar 15 kilometer di utara kota Solo di Jawa Tengah, dengan luas 5.600 hektar. Tempat ini menjadi terkenal setelah penemuan Homo erectus tetap dan artefak batu terkait (dikenal sebagai industri serpihan Sangiran) pada 1930-an.
Dikutip dari laman Unesco, ada urutan geologis yang sangat signifikan dari Pliosen atas sampai akhir Pleistosen Tengah dengan menggambarkan evolusi manusia, fauna, dan budaya dalam 2,4 juta tahun terakhir. Properti ini juga menghasilkan pekerjaan arkeologi yang penting yang berasal dari Lower Pleistocene sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.
Makrofosil yang tampak berlimpah dari lapisan memberikan catatan rinci dan jelas dari banyak elemen fauna, sementara properti ini mengungkapkan lebih dari 100 individu Homo erectus, yang berasal dari setidaknya 1,5 juta tahun yang lalu.
Fosil-fosil ini menunjukkan proses evolusi manusia selama periode Pleistocene, khususnya dari 1,5 hingga 0,4 juta tahun yang lalu. Dihuni selama satu setengah juta tahun terakhir. Menjadikan Sangiran salah satu situs kunci untuk memahami evolusi manusia.
Lebih banyak penemuan alat-alat batu telah dibuat sejak itu. Bahan-bahan alat manusia, fauna, dan batu ini disimpan di dalam lapisan stratigrafinya yang tak terputus.(rih)