KabarJogja.ID - Koalisi yang mengusung Sri Purnomo-Sri Muslimatun atau yang disebut koalisi Santun Bersatu dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015, kembali melakukan konsolidasi untuk menghadapi Pilkada 2020 mendatang. Sebanyak 29 kursi legislatif yang dimiliki, menjadi modal untuk mengusung calon Bupati dan wakil bupati.
Ketua DPD PAN Kabupaten Sleman Sadar Narimo mengatakan ada tujuh partai yang tergabung dalam koalisi ini. Yakni PAN yang mempunyai 6 kursi legislatif DPRD Kabupaten Sleman, PKS dan PKB yang masing-masing juga sebanyak 6 kursi. Golkar ada 5 kursi, PPP sebanyak 3 kursi, dan Nasdem ada 3 kursi.
Sebanyak 29 kursi yang dimiliki sudah memenuhi syarat minimal mengusung calon. Yakni 20 persen kursi dari jumlah total DPRD di Sleman sebanyak 50 kursi legislatif.
"Kami juga bersama Demokrat. Meski tidak mendapat kursi legislatif, tapi dalam Pemilu kemarin mendapat sekitar 20 ribu suara," katanya dalam konferensi pers di Resto Puri Mataram, Kabupaten Sleman, Selasa (24/12).
Sadar Narimo juga mengatakan saat ini memang telah melakukan konsolidasi dalam koalisi Santun Bersatu. Namun situasinya masih tetap cair, karena proses pendaftaran calon yang diusung masih pertengahan 2020 mendatang.
"Masih akan banyak dinamika terjadi. Kami tetap terbuka, harapannya bertambah dan tidak berkurang. Sangat terbuka dengan semua partai dan elemen," kata koordinator Koalisi Santun Bersatu ini.
Sadar Narimo mengatakan saat ini prosesnya dalam koalisi Santun Bersatu, masing-masing partai masih melakukan penjaringan calon. Termasuk DPD PAN Kabupaten Sleman.
"Tahapan saat ini masih penjaringan. Kami sudah turun ke bawah, ke semua DPC, ke tingkat desa. Dari bawah muncul 11 nama yang diusulkan," katanya.
Sebanyak 11 nama itu salah satunya yakni Mumtaz Rais yang merupakan anak dari tokoh pendiri PAN, Amien Rais. "11 nama ini belum tentu mendaftar. Formulir sudah disampaikan, menunggu perkembangan pengembalian formulir. Selanjutnya ada proses penyaringan," katanya.
Proses penyaringan membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 bulan. Baru kemudian diusulkan ke DPP melalui DPW untuk dimintakan surat rekomendasi. "Kami musyawarahkan siapa kira-kira yang punya potensi menang dan dekat dengan rakyat," katanya.
Ia berharap pasangan yang dimuswarahkan dalam koalisi Santun Bersatu ini disetujui oleh DPW maupun DPP masing-masing partai. Sehingga nantinya bisa bersama mendaftarkan calon yang diusung ke KPU Sleman.
Sementara, Sekretaris DPD Golkar Sleman Ali Sahdan menambahkan dalam koalisi Santun Bersatu ini juga ada nama petahana yakni Sri Muslimatun dari kader Nasdem. Namun untuk menentukan siapa nama yang diusung dalam koalisi ini masih terlalu dini. "Masing-masing partai punya mekanisme sendiri, dan kami hormati," ucapnya.(dho)