Yogyakarta, KabarJogja.ID – Guna menjawab kebutuhan toilet yang bersih dan nyaman, dilengkapi dengan teknologi untuk memudahkan pembayaran, Jawara Bersih Masa Kini atau Jamban kini hadir di Indonesia. Termasuk Yogyakarta yang saat ini sudah tersedia di tempat wisata maupun fasilitas umum.
CSO Jamban, Anggie Ariningsih mengatakan pada awal peluncuran ini, Jamban sudah ada sedikitnya 10 pintu yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dua di antaranya yakni di kawasan wisata Tamansari, Kota Yogyakarta dan di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kabupaten Kulon Progo.
“Berbagai fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi penggunannya dapat dinikmati. Saat ini sudah ada televisi, kemudian ada akses internet, dan musik,” katanya di sela Media Gathering Jamban di Bale Raos Keraton Yogyakarta pada Sabtu (14/12).
Anggie mengatakan tersedia pula aplikasi Jamban yang dapat didownload di playstore handphone android. Aplikasi Jamban, memberikan informasi dimana letak toilet yang disediakan oleh Jamban beserta dengan kesempatan bagi para pelanggan untuk memberikan review atas kebersihan dan kenyamanan lokasi Jamban tersebut.
Aplikasi ini juga memberikan fasilitas untuk melakukan pembayaran melalui pembelian koin Jamban yang dapat dilakukan lewat GoPay. Ke depannya, fungsi aplikasi Jamban, nantinya akan memuat informasi yang tertera tentang fasilitas di sekitar Jamban. Jamban hadir bukan hanya memberikan fasilitas toilet yang bersih dan nyaman, juga perawatan operasional yang memadai sehingga menjaga kualitas dari sarana Jamban tersebut.
“Untuk membayarnya, membeli koin terlebih dahulu di Go-Pay antara Rp3.000 sampai Rp4.000 sati koin. Satu koin bisa digunakan untuk satu kali. Setelah membayar ada pin untuk membuka pintu. Di dalam aplikasi Jamban itu, nantinya juga ada untuk pengelolaan toilet. Jadi pengelola bisa mengecek toilet mana yang sudah dibersihkan,” ucapnya.
Sementara, Kasubag Umum Dinas Parwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Rahmat Suabadi mengatakan adanya Jamban ini diharap bisa meningkatkan layanan pengunjung di objek wisata.
Meski selama ini sudah ada beberapa tempat wisata yang mempunyai toilet bertaraf internasil, tapi masih memakai manual cara pengelolaannya. “Kerja sama dengan Jamban ini, mungkin dari segi pengelolaannya. Karena selama ini kita masih manual,” ucapnya.(rid)